Petuah Tentang Syariat dalam Syair Sidi Djamadi

Authors

  • Yosi Wulandari Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
  • Wachid Eko Purwanto Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
  • Fitri Merawati Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/deiksis.v6i1.1546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan petuah-petuah kehidupan berupa syariat dalam Syair Sidi Djamadi. Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi. Penelitian ini menggunakan konsep pemaknaan hermeneutika Paul Ricouer. Subjek penelitian ini adalah Syair Sidi Djamadi merupakan salah satu naskah nusantara dari Minangkabau dan berjumlah 761 bait. Syair tersebut dibukukan dalam bentuk jilid biasa oleh pemilik berbahasa Arab Melayu Gundul, dan terdiri atas 71 halaman. Objek penelitian ini adalah petuah-petuah kehidupan. Data dikumpulkan dengan inventarisasi data, analisis dan interpretasi, dan penyimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagai salah satu naskah kuno Minangkabau Syair Sidi Djamadi memperkuat konteks kepengarangan Minang zaman dahulu yang mengutamakan nilai-nilai kehidupan yang disandingkan dengan agama. Sebagai ulama, Sidi Djamadi telah menguraikan sembilan syariat yang perlu diingat oleh masyarakat khususnya di Nagari Minangkabau. Sembilan syariat itu ialah, syariat dan adat, syariat menuntut ilmu, syariat syahadat, syariat puasa, syariat zakat, syariat salat, syariat 20 sifat wajib Allah, syariat haji, dan syariat salat tarawih.

References

Mardiono. 2013. Antologi Syair Keagamaan dalam Sastra Melayu Klasik. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Pramono dan Zahir Ahmad. (2013). “Beberapa Catatan terhadap Kitab-Kitab Karya Ulama Minangkabau pada Permulaan Abad XXâ€. Wacan Etnik, Jurnal Sosial dan Humaniora, Volume 4, Nomor 2, halaman 111-122.

Published

2019-02-04

Citation Check