Warna Lokal Melayu pada Novel Ayah Karya Andrea Hirata
DOI:
https://doi.org/10.33603/deiksis.v4i1.414Abstract
Novel Ayah karya Andrea Hirata yang diterbitkan tahun 2015 menarik untuk dibaca sekaligus dianalisis. Karya tersebut satu dari beberapa novel yang mengandung warna lokal. Ada pun warna lokal yang ditonjolkan adalah melayu. Melayu sebagai sebuah kelompok memiliki karakteristik. Melayu identik dengan islam, adat istiadat, dan bahasa tetapi juga lekat dengan kemiskinan yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Untuk itulah penulis tertarik menelitinya. Berdasarkan hal itu penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan gambaran warna lokal melayu pada novel Ayah karya Andrea Hirata; (2) mendeskripsikan kehidupan masyarakat melayu Belitung. Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mengenal lebih dalam tentang melayu sekaligus memberi referensi penelitian sastra terkait warna lokal. Sumber data penelitian ini adalah novel Ayah karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan teknik analisis isi. Data diperoleh dengan teknik membaca dan mencatat.
Â
Kata Kunci: Ayah, Andrea Hirata, Melayu, Antropologi Sastra
References
Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar baru Algesindo.
Erman, Emirza. 2002. Menguak Sejarah Timah Bangka-Belitung. Yogyakarta: Ombak.
Fitria. 2009. Potret Kemiskinan Masyarakat Melayu. Yogyakarta: UGM.
Hamdani, Hamzah. 1998. Pemikiran Sastera Nusantara. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia.
Hirata, Andrea. 2015. Ayah. Jogjakarta : Bentang.
Kosasih, E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung : Yrama Widya.
Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropologi Pokok-pokok Etnografi.Jakarta : PT Rineka Cipta.
Mahayana, Maman. 2012. Pengarang Tidak Mati. Bandung : Penerbit Nuansa.
Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.
Purba, Antilan. 2009. Sastra Indonesia Berwarna Lokal.(http://antilan. blogspot.Com/2009/08/sastra-indonesia-berwarna-lokal.html). (Diunduh 18 April2016).
Puspitasari, Diana. 2012. Analisis Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2005-2011. Yogyakarta: UGM.
Pradopo, Rahmad Djoko. 2012.Beberapa Teori Sastra, MetodeKritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratna, Nyoman Khuta. 2011. Antropologi Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Ratna, Nyoman Khuta. 2012. Teori,Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Roza, Ellya. 2015. Sejarah Tamadun Melayu. Jogjakarta : Aswaja Presindo.
Soelaeman, Munandar. 2005. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung : Refika Aditama.
Fitria. 2009. Potret Kemiskinan Masyarakat Melayu. Yogyakarta: UGM.
Wellek, Rene. 1995. Teori Kesusatraan. Jakarta: Gramedia.
Saleh, Muhammad Haji. 2000. Puitika Sastera Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Sikana. 2006. Sastera Memeluk Akara Menyuluh Ke Langit. Singapura: Jabatan Bahasa dan Budaya Melayu Institut Pendidikan Nasional Universiti Teknologi Nanyang.
Sinar, Tengku Luckman.1994. Jati diri Melayu.Medan : LembagaPembinaan dan PengembanganSeni Budaya Melayu
Soekanto,Soerjono. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Waluyo, Herman. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga
Wirutomo, Paulus. 20012. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
Puspitasari, Diana. 2012. Analisis Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2005-2011. Yogyakarta: UGM.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan karyanya ke jurnal ini setuju dengan persyaratan berikut:
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan karya yang secara serentak dilisensikan di bawah Lisensi: Creative Commons Attribution - Share Alike 4.0 Internasional License yang memungkinkan orang lain membagikan karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.