Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Adversity Quotient Siswa SMP Melalui Pembelajaran Open Ended

Authors

  • Wahyu Hidayat IKIP Siliwangi, Indonesia
  • Ratna Sariningsih IKIP Siliwangi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/jnpm.v2i1.1027

Abstract

Abstrak. Adversity quotient dan kemampuan pemecahan masalah matematis menjadi salah satu faktor dalam pencapaian tercapainya tujuan pendidikan matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis dan  adversity quotient dalam menyelesaikan soal cerita mengenai keliling dan luas bangun datar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 35 siswa di kelas VIII-B di salah satu SMP di Kabupaten Bandung Barat.  Hasil dari penelitian menunjukan bahwa (1) Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP pada materi keliling dan luas persegi panjang  dengan pembelajaran open ended  mencapai ketuntasan belajar; (2) Siswa AQ quitters dalam memecahkan masalah mampu memahami masalah dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dan menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri; (3) Siswa AQ campers dalam memecahkan masalah mampu melaksanakan tiga tahapan Polya yaitu memahami masalah, merencanakan pemecahan, dan melaksanakan rencana; Siswa AQ climbers dalam memecahkan masalah mampu melaksanakan keempat tahap Polya yaitu mampu memahami masalah, merencanakan pemecahan  masalah, menyelesaikan masalah melalui strategi pemecahan masalah, serta memeriksa kembali hasil dan proses dan  menyimpulkan hasil penyelesaian.

 

Kata Kunci: Adversity quotient, Open Ended, Pemecahan Masalah Matematis.

 

Abstract. Adversity quotient and mathematical problem solving ability become one of the factors in achieving the goal of mathematics education. This study aims to describe the ability to solve mathematical problems and adversity quotient in solving the story about the circumference and the area of flat wake. The research method used is qualitative descriptive method. The subject of this research is 35 students in class VIII-B in one of junior high school in West Bandung regency. The result of the research shows that (1) the ability of problem solving of mathematics of junior high school students on material around and rectangular area with open ended learning achieve learning mastery; (2) AQ quitters students in solving problems are able to understand the problem by writing down what is known and what is being asked and explaining the problem with their own sentences; (3) AQ campers students in solving problems are able to carry out three stages of Polya namely understanding the problem, planning the solution, and implementing the plan; AQ climbers students in solving problems are able to implement the four stages of Polya that is able to understand the problem, plan problem solving, solve problems through problem solving strategies, and re-examine the results and processes and conclude the outcome.

 

Keywords. Adversity quotient, Open Ended, Mathematical Problem Solving

References

Hidayat, W. (2017). Adversity quotient dan Penalaran Kreatif Matematis Siswa SMA dalam Pembelajaran Argument Driven Inquiry pada Materi Turunan Fungsi. KALAMATIKA Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1), 15-28.

Hidayat, W., Wahyudin, & Prabawanto, S. (2018). Improving students’ creative mathematical reasoning ability students through adversity quotient and argument driven inquiry learning. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 948, No. 1, p. 012005). IOP Publishing.

Pratiwi, Y.C. (2016). Analisis kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP Dalam pembelajaran creative problem solving ditinjau Dari adversity quotient. Skripsi Universitas Negeri Malang. Malang: Tidak diterbitkan.

Permendiknas (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendiknas-Depdiknas.

Sari, Y., Kurniawati, I., & Pramesti, G. (2013). Penerapan Pendekatan Open-Ended Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Siswa Ditinjau Dari Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Matematika Solusi,1(1), 8-17.

Sariningsih, R., & Herdiman, I. (2017). Mengembangkan Kemampuan Penalaran Statistik dan Berpikir Kreatif Matematis Mahasiswa melalui Pendekatan Open Ended. JRPM (Jurnal Riset Pendidikan Matematika), 4 (2), 241.

Sariningsih, R., & Purwasih, R. (2017). Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Dan Self Efficacy Mahasiswa Calon Guru. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 1 (1), 163-177.

Stoltz (2000). Adversity quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Grasindo: Jakarta.

Supardi, U.S. (2013). Pengaruh Adversity quotient Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Formatif, 3(1), 61-71.

Widjajanti, D. B. (2009). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa Calon Guru Matematika: Apa dan Bagaimana Mengembangkannya. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY. P-25, Tahun 2009 (402 - 413).

Wulansari, A. (2014). Identifikasi Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah Open-ended. MATHEdunesa, 1(3).

Additional Files

Published

2018-03-30

Citation Check