Pendekatan Kontekstual dengan Scaffolding untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Authors

  • Yoni Sunaryo Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Galuh, Indonesia
  • Ai Tusi Fatimah Universitas Galuh Ciamis

DOI:

https://doi.org/10.33603/jnpm.v3i1.1468

Abstract

Abstrak. Kemampuan berpikir kritis matematik merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa. Kemampuan ini dapat dilatih melalui proses pembelajaran oleh karena itu perlu adanya inovasi pada model pembelajaran agar kemampuan berpikir kritis matematik siswa terlatih maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan penerapan Pendekatan Kontekstual pada Model Pembelajaran Scaffolding terhadap kemampuan berpikir kritis matematik. Selain itu untuk mengetahui ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa di kedua kelas tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan posttest only control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling yakni acak kelas dengan mengambil satu kelas sebagai kelas eksperimen yang menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Model Pembelajaran Scaffolding dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang menggunakan Pembelajaran Konvensional. Instrumen yang digunakan berupa soal tes kemampuan berpikir kritis matematik. Hasil dari pengolahan data postes menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan Pendekatan Kontekstual pada Model Pembelajaran Scaffolding terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik dan ketercapaian KKM kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

 

Kata Kunci: Pendekatan Kontekstual, Model Pembelajaran Scaffolding, Berpikir Kritis Matematik.

Author Biographies

Yoni Sunaryo, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Galuh

Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Galuh

Ai Tusi Fatimah, Universitas Galuh Ciamis

Pendidikan Matematika

References

Bikmaz, F. H., ÇELEB, Ö., Aslıhan, A. T. A., Eren, Ö. Z. E. R., SOYAK, Ö., & REÇBER, H. (2010). Scaffolding strategies applied by student teachers to teach mathematics. The International Journal of Research in Teacher Education, 1(3), 25-36.

Eshach, H., Dor-Ziderman, Y., & Arbel, Y. (2011). Scaffolding the “scaffolding†metaphor: From inspiration to a practical tool for kindergarten teachers. Journal of Science Education and Technology, 20(5), 550-565.

Fatimah, A.T., Amam, A. & Effendi, A. (2017). Konstruksi Pengetahuan Trigonometri Kelas X melalui Geogebra dan LKPD. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika, 1(2), 178-188.

Gaskins, I.W., Rauch, S., Gensemer, E., Cunicelli, E., O’Hara, C., Six, L., & Scott, T. (1997). Scaffolding the development of intelligence among children who are delayed in learning to read. In K. Hogan & M. Pressley (Eds.), Scaffolding student learning: Instructional approaches and issues (pp. 43-73). Cambridge, MA: Brookline.

Haji, S. (2012). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Kota Bengkulu. Jurnal Exacta, 10(2), 115 – 118.

Inventado, P. S., Scupelli, P., Ostrow, K., HeffernanIII, N., Ocumpaugh, J., Almeda, V. & Slater, S. (2018). Contextual factors affecting hint utility. International Journal of STEM Education, 5(13), 1-13.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Model of teaching-Model-model (8th ed.) Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kaur, B. (2010). Mathematics Homework : A Study of Three Grade Eight Classroom in Singapore. International Journal of Science and Mathematics Education, 9(2), 187-206.

KEMENDIKBUD. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tentang Standar Penilaian.

Mardapi, D., Hadi, S. & Retnawati, H. (2015). Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal Berbasis Peserta Didik. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 19(1), 38 – 45.

Pijls, M., & Dekker, R. (2011). Students discussing their mathematical ideas: the role of the teacher. Mathematics Education Research Journal, 23(4), 379-396.

Sahal, M., Irianti , M., dan Sari N. (2018). Penerapan Strategi Pembelajaran Scaffolding Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Materi Momentum, Impuls Dan Tumbukan Kelas X Sma N 12 Pekanbaru. JOM FKIP, 5(2), 1-10.

Sharma, P. & Hannafin, M. (2005). Learner Perceptions of Scaffolding in Supporting Critical Thinking. Journal of Computing in Higher Education, 17(1), 17-42.

Slavin, R.E. (2009). Educational Psychology: Theory and Practice, 9th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Sofiatun, S., Sampoerna, P. D., & Hakim, L. E. (2018). The effect of scaffolding techniques on the ability of student’s reasoning ability and mathematics anxiety reviewed from gender. Unnes Journal of Mathematics Education, 7(1), 63-71.

Sunaryo, Y. (2014). Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematik Siswa SMA Di Kota Tasikmalaya. Jurnal Pendidikan dan Keguruan Universitas Terbuka, 1(2), 56-64.

Sunaryo, Y., Ida, N., & Nur, E. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Hybrid Tipe Traditional Clasess-Real Workshop Terhadap Kemampuan Pemahaman Matematik Ditinjau Dari Self-Confidence Siswa. Jurnal Teori dan Riset Matematika (TEOREMA), 2(2), 93-100.

Sutawidjaja, A., & Afgani , J., D. (2011). Pembelajaran Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka.

Tim Pengembang MKDP. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : UPI PRESS.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep, Landasan & Implementasinya Pada Kurikulum KTSP. Jakarta : Kencana.

Van de Pol, J., Volman, M. & Beishuizen. (2010). Scaffolding in Teacher–Student Interaction: A Decade of Research. Educational Psychology Review, 22(3), 271-296.

Yoon, C., Chin, S. L., Moala, J. G. & Choy, B. H. (2018). Entering into dialogue about the mathematical value of contextual mathematising tasks. Mathematics Education Research Journal, 30(1), 21–37 .

Zakiah, N.E. (2017). Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual Berbasis Gaya Kognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa. Journal of Mathematics Education PEDAGOGY, 2(2), 11-29.

Additional Files

Published

2019-03-31

Citation Check