Respons Pertumbuhan Bibit Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Akibat Pemberian Pupuk Kascing dan Pupuk NPK Berbeda Dosis
DOI:
https://doi.org/10.33603/jas.v3i2.4512Abstract
Pembibitan merupakan salah satu tahapan penting yang akan menentukan tingkat pertumbuhan
dan perkembangan tanaman kelapa sawit selanjutnya. Oleh karena itu diperlukan perhatian yang
berfokus pada penyediaan unsur hara bagi bibit kelapa sawit yang cukup baik secara kualitas maupun
kuantitas. Dilakukan percobaan terkait hal ini yang dilaksanakan di kebun percobaan Ciparanje
Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
dengan ketinggian tempat ± 732 meter di atas permukaan laut. Metode yang digunakan dalam percobaan
ini adalalah percobaan lapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari tujuh
perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan meliputi: A = 10 g pupuk NPK, B = 1 kg pupuk kascing, C = 1
kg pupuk kascing + 5 g pupuk NPK, D = 1 kg pupuk kascing + 2.5 g pupuk NPK, E = 2 kg pupuk
kascing, F = 2 kg pupuk kascing + 5 g pupuk NPK, G = 2 kg pupuk kascing + 2.5 g pupuk NPK. Data
yang diperoleh diuji menggunakan SASM, jika hasil pengujiannya signifikan maka dilanjutkan dengan
Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan memberian
pupuk kascing pada bibit kelapa sawit mampu mengurangi 50 – 75% dosis pupuk anorganik dengan
adanya respons pertumbuhan bibit kelapa sawit yang cukup baik. Pemberian 1-2 kg pupuk kascing yang
dikombinasikan dengan dengan 2.5 – 5 g pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah
dan luas daun serta luas kanopi bibit kelapa sawit fase pembibitan utama (main nursery).
Kata kunci : bibit kelapa sawit, pupuk kascing, pupuk NPK
References
Anwar, E.K.K. 2009. Efektivitas cacing
tanah dalam proses dekomposisi
bahan organik. Jurnal Tanah Trop,
(2):149-158.
Arancon, N.Q., Clive, A., Edward, L.,
Stephen & Bryne, R. 2006. Effects of
Humic Acids from Vermicompost on
Planth Growth. Soil Ecology Laboratory. Ohio State University.
USA.
BPS. 2019. Statistik Kelapa Sawit
Indonesia 2018. BPS-Satistik
Indonesia. Jakarta.
Bai. B., Zhang, Y.J., Wang, L., Lee, M.
Rahmadsyah, B.Q., Ye, Y., Alfiko,
S., Purwantomo, A., Suwanto, G.H.,
& Yue. 2018. Mapping QLT for leaf
area in oil palm using genotyping by
sequencing. Tree Genetics and
Genomes
:31.
https://doi.org/10.1007/s11295-0181245-1.
Belay, A., Classens, A.S., Wehner, F.C., &
De Beer, J.M. 2001. Influence of
residual manure on selected nutient
elements and microbial composition
of soil under longterm crop rotation.
South Africa J. Plant and Soil, 18: 16.
Gerritsma W., & Soebagyo, F.X. 1999. An
analysis of the growth of leaf area of
soil palms in Indonesia. Expl. Agric
:293-308.
Kartini, N.L. 2005. Pupuk Kascing Kurangi
Pencemaran Lingkungan. http://
kascing.com. Diakses 28 Oktober
Kuvaini, A. 2014. Respon pertumbuhan
bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis
Jacq.) terhadap pemberian pupuk
NPK dan asam humat padat di
pembibitan awal. Jurnal Citra Widya
Edukasi, 6(1).
Leiwakabessy F. 1980. Pengembangan
Pertanian di Daerah Transmigrasi
dan Permasalahannya. Publikasi PPTL-IPB Bogor dan Ditjen
Transmigrasi.
Lombin, G., Adepetu, J.A., & Ayotade,
K.A. 1991. Complementary use of
organic manures and inorganic
fertilizers in arable crop production.
The Organic Fertilizer Seminar,
Kaduna. March 6-8th, 1991.
Lubis, A.U. 2000. Kelapa Sawit, Teknik
Budidaya Tanaman. Penerbit Sinar.
Medan.
Martoyo, K. 2001. Sifat Fisik Tanah Ultisol
pada Penyebaran Akar Tanaman
Kelapa Sawit. PPKS. Medan
Mashud, N., Maliangkay, R.B., & Nur, M.
Pertumbuhan pemupukan
terhadap pertumbuhan vegetatif
tanaman aren belum menghasilkan.
Balai Penelitian Tanaman Palma.
(1): 13-19.
Masnur. 2001. Vermikompos (Kompos
Cacing Tanah). Istalasi Penelitian
dan Pengkajian Teknologi Pertanian
(IPPTP) Mataram.
Mulat, T. 2003. Membuat dan Manfaat
Kascing Pupuk Organik Berkualitas.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan
Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.
Pahan, I. 2010. Panduan Lengkap Kelapa
Sawit. Managemen Agribisnis dari
Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pramono, J. 2004. Kajian penggunaan
bahan organik pada padi sawah.
Agrosains, 6 (1).
Sanches, P.A. 1992. Properties and
Management of Soil in the Tropics.
Penerjemah Jayadinata, J.T. ITP
Bandung. 115-125.
Simanjuntak, D. 2004. Manfaat pupuk
organik kascing dan cendawan
mikoriza arbuskula (CMA) pada
tanah dan tanaman.
Jurnal
Penelitian Bidang Ilmu Pertanian,
(1): 4-7.
Siregar, A.F. & Hartatik, W. 2010. Aplikasi
pupuk organik dalam meningkatkan
efisiensi pupuk anorganik pada lahan
sawah. Prosiding Seminar Nasional
Sumber Daya Lahan Pertanian,
Bogor, 30 November – 1 Desember
Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian
Organik. Kanisius. Yogyakarta.
Verheye, W. 2011. Growth and production
of oil palm. Encyclopedia of life
support systems (EOLSS). Belgium.
Zahid, A. 1994. Manfaat Ekonomis Dan
Ekologi Daur Ulang Limbah Kotoran
Ternak Sapi Menjadi Kascing. Studi
Kasus Di PT. Pola Nusa Duta,
Ciamis. Fakultas Kedokteran Hewan,
Institut Pertanian Bogor.