FUNGSI DIDAKTIS SASTRA DALAM PEMBINAAN AKHLAK MANUSIA
DOI:
https://doi.org/10.33603/jt.v1i2.1098Keywords:
pendidikan sastra, pembinaan, akhlak, humanitas, afektifAbstract
Karya sastra merupakan fakta historis yang berisi pemikiran manusia. Karena itu, pendidikan sastra memiliki posisi penting dalam pembinaan akhlak manusia. Melalui berbagai konstruk pemikiran dan ancangan pendekatan, pendidikan sastra dapat berfungsi sebagai sarana pembinaan akhlak manusia.
Pendidikan sastra yang dapat berperan seperti itu adalah pengajaran dan pendidikan sastra yang mengajarkan siswa tentang manusia, aspek-aspek humanitas nilai-nilai yang terkandung di dalam sastra, dan bagaimana menghayati nilai-nilai tersebut. Pengajaran sastra seharusnya lebih menekankan aspek afektif dan bukan aspek kognitif.References
Fatah, Amir. 1993. Pemikiran tentang Fungsi Didaktis dalam Kesusastraan. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Hardjana, Andre. 1991. Kritik Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Hirata, Andrea. 2006. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang.
Ilyas, Yunahar. 2001. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI).
Todorov, Tzvetan. 1985. Tata Sastra (Zaimar). Jakarta: Jambatan.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Tuturan, Sekolah Pascasarjana Pendidikan Bahasa. Universitas Swadaya Gunung Jati as publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Tuturan, Universitas Swadaya Gunung Jati and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Tuturan are the sole responsibility of their respective authors and advertisers.