STRUKTUR DAN NILAI-NILAI CERITA RAKYAT KABUPATEN CIREBON DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMA

Authors

  • Akhmad Fadila SMA Negeri 1 Gegesik, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/jt.v9i1.3639

Keywords:

Struktur dan nilai-nilai teks cerita rakyat Kabupaten Cirebon dan bahan ajar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun bahan ajar Teks Cerita Rakyat di SMA/MA. Sehubungan dengan hal tersebut peneliti mencoba mengkaji teks cerita rakyat di wilayah Kabupaten Cirebon yang selanjutnya dikaji berdasarkan struktur dan nilai-nilai, untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data bahasa yang kemudian disusul dengan analisis. Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini adalah data kualitatif berupa deskripsi struktur dan nilai teks cerita rakyat asal-usul desa di Kabupaten Cirebon. Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama, dilakukan pengkajian struktur dan nilai-nilai dari sebelas cerita asal-usul desa. Tahap kedua, dilakukan pengkajian terhadap kriteria cerita rakyat untuk pemanfaatannya sebagai bahan ajar. Pemerolehan data dilakukan melalui dokumen buku asal-usul desa di Kabupaten Cirebon yang disusun Disbudpora Pemerintah Kabupaten Cirebon edisi pertama sampai enam dan menggunakan teknik angket untuk ahli materi, guru bahasa Indonesia, dan siswa. Berdasarkan hasil kajian dapat dikumpulkan sebelas cerita rakyat asal-usul desa yang merupakan jenis legenda yang memiliki struktur dan nilai-nilai sesuai dengan Kurikulum 2013. Setelah divalidasi oleh ahli materi dan guru bahasa Indonesia serta diuji coba kepada siswa, bahan ajar teks cerita rakyat Kabupaten Cirebon untuk Kelas Sepuluh Berdasarkan Kurikulum 2013 layak digunakan. Hasil implementasi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon dari dokumen Cerita Rakyat Asal-usul desa di Kabupaten Cirebon menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat dipahami. Hal ini dibuktikan dari angket yang menyatakan sangat setuju nilai 30, nilai setuju nilai 64 berarti setuju digunakan. Hasil tes, siswa memeroleh nilai prestasi terendah 81,4 sedangkan tertinggi 98,5 berarti siswa mengetahui dan memahami struktur dan nilai-nilai cerita rakyat.

References

Balitbang, Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 2010. Jakarta: Balitbang Kemdikbud.

Danandjaya, James. 2003. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta:PT Pustaka Utama grafiti.

Dinas Pendidikan Pariwisata Pemuda dan Olahraga. 2015. Cerita Rakyat Asal-usul Desa di Kabupaten Cirebon.

Fajarianto, O., Muslim, S., & Ibrahim, N. (2020). Development of hyper content learning model for character education in elementary school children. International Journal of Psychosocial Rehabilitation. https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I7/PR270830

Gloriani, Yosida.2013. Kajian Nilai-Nilai Sosial dan Budaya Kakawihan Kaulinan Barudak Lembur Serta Implementasinya dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis Multikultural. dalam jurnal LokaBasa Vol. 4, No. 2, Oktober 2013

Jaja, Kosadi, dan Nono Sumarna. 2017. Kajian Nilai-nilai Sosiologis Cerita Rakyat Legenda Situ Sangiang dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Ajar Sastra Berbasis Kearifan Lokal di SMA. jurnal Tuturan, Vol. 6, No. 1, Januari 2017: 776 – 784 ISSN 2089-2616

Kusmana, Suherli.dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.

.2012. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Remaja Rosdakarya

Kusmana, Suherli dan Jaja. 2018. Study of Legends and Folklores as Efforts to Develop Instructional Materials in High Schools. Journal Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 306

Munir, Abdullah. 2010. Pendidikan karakter Membangun Karakter Anak Sejak dari Rumah.Yogyakarta:PT Pustaka Insan Madani

Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Prastowo, A. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Diva Press.

Permendikbud No.24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia.2016. Jakarta: Kemendikbud.

Rozak, Abdul dan Sobihah Rosyad. 2016. Pembelajaran Sastra Berbasis Teks.DI Yogyakarta: Frame publishing.

Rusyana, Yus. 1978. Sastra Lisan Sunda:Cerita Karuhun, Kajajaden dan Dedemit. Jakarta: Depdikbud.

Suharsimi, Arikunto. 2006. Managemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif & r & d. Bandung: Alfabeta.

Teeuw, A. 1983.Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramdia.

Waluyo, Herman J. 2002. Apresiasi dan Pengkajian Cerita Fiksi. Salatiga: Widya Sari Press

Published

2020-06-17

Citation Check