PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS NOVEL BERDASARKAN PENGALAMAN NOVELIS UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS NOVEL DI SMA/MA

Authors

  • Titin Supriatin MTs Negeri 14 Majalengka, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/jt.v9i1.3640

Keywords:

Pengembangan Bahan Ajar, Teks Novel, Menulis Novel

Abstract

Keberhasilan guru dalam  menjalankan tugasnya bisa memengaruhi dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu, guru hendaknya harus menyiapkan diri dalam menyajikan bahan ajar, menentukan kegiatan yang akan dilakukan bersama para siswanya, mampu meningkatkan keterampilan khusus tersebut,sebagai sarana penunjang pembelajaran agar mencapai tujuan yang hendak  diinginkan. Dengan demikian, peranan bahan ajar sebagai salah satu komponen pembelajaran sangat penting dalam  usaha meningkatkan  hasil belajar. Penelitian kualitatif ini dilaksanakan di SMAN 1 Majalengka dan bertujuan untuk mendesksiprikan pengalaman novelis dalam mengembangkan gagasan menjadi novel, bahan ajar menulis novel berdasarkan pengalaman novelis, prototipe bahan ajar menulis novel berdasarkan kurikulum 2013, dan mendesksiprikan aktivitas pembelajaran menulis novel yang sesuai dengan potensi peserta didik. Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:  novelis dalam menulis novel didasarkan apa yang dipikirkan, dilihat dan dirasakan, dibaca, dari pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosial dan dikreasikan melalui kreativitas serta imajinasinya.Penerapannya bagi siswa, kesulitan siswa dalam mencari ide yang akan dituangkan menjadi novel dapat diatasi dengan menuliskan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Novel sebagai sebuah representasi kehidupan dapat dikisahkan melalui pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Pengalaman tersebut akan sangat bermanfaat apabila ditulis menjadi sebuah novel. Materi yang digunakan adalah pengalaman menyenangkan, menakutkan, menggelikan, menyedihkan, dan aneka pengalaman berkesan lainnya, pengalaman yang dialami siswa dijadikan ide awal dalam menulis sebuah novel. Novel tersebut dapat menjadi kisah yang menarik apabila siswa memahami unsur pembangun novel dan mampu mengolah kata-kata sehingga pembaca akan terpesona karenanya. Untuk memudahkan siswa dalam menulis novel bahan ajar dilengkapi dengan langkah-langkah menulis novel, mengembangkan konflik, mengembangkan dan melatih imajinasi, dan penggunaan bahasa yang baik. Pembelajaran merancang novel berdasarkan pengalaman novelis dalam bahan ajar ini terintegrasi dengan pembelajaran menafsir pandangan pengarang, menganalisis isi dan kebahasaan novel, menyajikan hasil dan interpretasi pandangan pengarang.Bahan ajar memiliki tingkat keterbacaan bahan sangat baik, kejelasan informasi yang disajikan sangat baik, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia sangat baik, dan penggunaan bahasa yang sangat mudah dipahami. Setelah menggunakan modul bahan ajar siswa sudah mampu menuangkan gagasannya sesuai dengan bahasanya sendiri dengan memperhatikan unsur-unsur intrinsik yang cukup baik.

References

Amri, S dan Ahmadi, Iif Khoiru. (2010). Konstruksi pengembangan pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Borg, W.R. and Gall, M.D. (1983). Education research: an introduction. London: Longman, Inc.

Dalman. (2016). Keterampilan Menulis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dick, W, Lou Carey, and James O. Carey. (2005). The systematic design of instruction. Boston: Pearson.

Dick dan Carey. (1978). The systematic design ofinstruction. USA: Foresman and Company.

Fajarianto, O., Muslim, S., & Ibrahim, N. (2020). Development of hyper content learning model for character education in elementary school children. International Journal of Psychosocial Rehabilitation. https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I7/PR270830

Harijanto.(2007). Jurnal Didaktika.Pengembangan Bahan AJar Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Program Pendidikan Pembelajar Sekolah Dasar. Vol.2 No. 1 Maret 2002: 216-226. Diakses bulan April 2015.

Hartoko, Dick dan Rahmanto, B. 1986. Pemandu Dunia Sastra. Jakarta. Kanisius.

Jolly, David and Rod Bolitho. (1998). A Framework for Material Writing dalam Brian Tomlinson (Ed.) Material Development in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.

Kuntoro, Niknik. M. 2008. Di Balik Kerling Saatirah. Jakarta. Grasindo.

Lestari, D. (2010). Pengembangan Bahan Ajar Membaca Kelas IV Sekolah. Tidak diterbitkan. Palembang: Pascasarjana Unsri.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Jogjakarta. Gajah Mada Press.

Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana Predanamedia Group.

Rahim, F. (2008). Pengajaran membaca di sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rostini, D., Fuadi, N., Sutarjo, M., & Fajarianto, O. (2020). The management of teachers competency of islamic religious education to improve learning quality in madrasah aliyah. International Journal of Psychosocial Rehabilitation. https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I3/PR200914

Sari, P. K., Rostini, D., Fajarianto, O., & Safitri, Y. (2020). The Effect of Social Media on Reading Intensity of Fifth Grade Elementary School Students. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200402.049

Setiawan, D, Wahyuni, K, dan Prastati, T. (2007). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, HG. 1997. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung. Angkasa.

Tessmer, M. 1998. Planning and Conducting Formative Evaluations. London: Biddles Ltd, Guildford and King’s Lynn.

Tim Penyusun Kurikulum 2013.

Published

2020-06-17

Citation Check