Analisis Hasil Belajar PBL Mahasiswa Tahun Pertama, Kedua, dan Ketiga di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati

Authors

  • Tissa Octavira Permatasari Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, Indonesia
  • Uswatun Khasanah Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, Indonesia

Abstract

Pendahuluan: Problem Based Learning (PBL) merupakan metode pembelajaran yang banyak diterapkan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Hal ini dikarenakan prinsip pembelajaran PBL menempatkan mahasiswa sebagai “adult learnerâ€. Prinsip adult learning mendorong mahasiswa untuk mempunyai inisiatif sendiri dalam menyusun tujuan belajar, mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri. Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati menerapkan metode seven jump dalam proses PBL dan menggunakan Objective Structured Oral Case Analysis (OSOCA) sebagai metode assessment proses PBL. OSOCA memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menunjukan kedalaman materi yang diketahui, keterampilan komunikasi, serta kesempatan belajar melakukan presentasi ilmiah.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil belajar PBL mahasiswa tahun pertama, kedua, dan ketiga di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dan menggunakan Total Sampling. Besar sampel penelitian sebanyak 206 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa tingkat pertama, kedua, dan ketiga yang mengikuti PBL di semester ganjil TA 2017/2018. Data merupakan nilai OSOCA mahasiswa yang diambil dari bagian akademik. Data dianalisis dengan menggunakan uji one way annova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD.

Hasil Penelitian: Hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar PBL mahasiswa tahun kesatu, kedua dan ketiga dengan nilai P sebesar 0,001. Uji post hoc dengan LSD menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar PBL yang signifikan antar kelompok mahasiswa baik tahun kesatu, kedua dan ketiga (P value <0,000). Hasil belajar PBL tertinggi dicapai oleh mahasiswa tahun ketiga dengan nilai mean 82,12.

Kesimpulan: Mahasiswa yang sudah terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan PBL (tingkat ketiga), keterampilan belajarnya menjadi lebih terlatih sehingga dapat meraih hasil belajar yang lebih baik.

Kata Kunci: PBL, OSOCA, assessment, seven jump

 

Background: Problem Based Learning (PBL) is widely applied in the Competence Based Curriculum. PBL learning principle places students as "adult learners". The principle of adult learning encourages students to have their own initiative in setting learning goals, making decisions and taking responsibility for their own learning processes. Faculty of Medicine Universitas Swadaya Gunung Jati applies seven jump method in PBL process and uses Objective Structured Oral Case Analysis (OSOCA) as an assessment method. OSOCA provides an opportunity for students to be able to show the depth of knowledge, communication skills, as well as learning opportunities to make scientific presentations.

Aim: To analyze the PBL learning outcomes of first, second and third year students at the Faculty of Medicine, Universitas Swadaya Gunung Jati.

Methods: This was a cross sectional study and used total sampling. The sample size was 206 students consisted of first, second, and third year students who took part in PBL in first semester of 2017/2018 academic year. The data was the student's OSOCA score and taken from the academic section. Data was analyzed using one way annova test and continued with the Post Hoc LSD test.

Result: The results showed that there were significant differences between the learning outcomes of PBL students in the first, second and third years with a P value of 0.001. Post hoc test with LSD shows that there were significant differences in PBL learning outcomes between each groups of students in the first, second and third year (P value <0,000). The highest PBL learning outcomes was achieved by third-year students with a mean value of 82.12.

Conclusion: Students who used to carry out PBL (third year), their learning skills become more trained so they can achieve better learning outcomes.

Key words:  PBL, OSOCA, assessment, seven jump.

References

Dwi Fitri, A. Penerapan Problem based Learning (PBL) dalam kurikulum berbasis kompetensi. Jambi Medical Journal. Volume 4. Nomor 1. 2016. P 95-100

Aulia Jusuf, A. Pendekatan SPICES dan Problem Based Learning (PBL).

Dent, John. Using the SPICES model to develop innovative teaching opportunities in ambulatory care venues. Korean medical journal educ. 2014 mar; 26 (1) : P 3-7

Feri R, Simadibrata M, Jusuf A. self Assessment dalam kegiatan diskusi Problem Based Learning Fakultas Kedokteran : Kajian Naratif. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia. Vol 4. No. 3. 2015. P 122-128

Harsono. Pengantar Problem Based Learning (PBL). Yogyakarta. Medika FK UGM. 2008.

Sari, SM. Validitas dan Reliabilitas metode penilaian Student’s Oral case analysis (SOCA) pada mahasiswa tahap sarjana. Jurnal pendidikan kedokteran Indonesia. Vol 2. No 2. 2013. P 97-108

Soleha T.U, Oktafany. The weakness and difficultness on Problem Based Learning Educational System in Faculty of Medicine in Indonesia. Jurnal Kedokteran Unila. Vol 4. No 7. Maret 2014. P 45-51

Cantilon P, Hutchinson L, Wood D. ABC of Learning and Teaching in medicine. BMJ books

Miller MD, Linn RL, Gronlund N. Measurement and assessment in Teaching. Pearson education. 2013

Light G, Cox R, Calkins S. Learning and Teaching in higher education. SAGE. 2013.

Malcolm S. Knowles EF. Swanson RA. The Adult Learner.

Published

2019-10-24

Citation Check