Korelasi Antara Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Stroke Pada Usia Muda di RSUD Majalengka

Authors

  • Annisa Nurfitriyani Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, Indonesia
  • Ika Komala Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, Indonesia
  • Ignatius Hapsoro Wirandoko Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati

Abstract

Latar belakang: Stroke adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global (menyeluruh), yang berlangsung cepat, berlangsung lebih dari 24 jam atau sampai menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler. Faktor risiko yang dapat menimbulkan terjadinya Stroke salah satunya adalah merokok. Perokok memiliki risiko tujuh kali terkena stroke dibandingkan dengan orang yang tidak merokok atau berhenti merokok. Tujuan: Mengetahui korelasi merokok dengan kejadian Stroke di usia muda di RSUD Majalengka. Metode: Penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian dengan metode observasional analitik dengan pendekatan Cross sectional. Sampel adalah jumlah populasi penderita Stroke pada usia muda di RSUD Majalengka tahun 2016-2017. Digunakan uji korelasi spearman dengan batas kemaknaan 0,05. Hasil: Responden yang memiliki kebiasaan merokok pada usia muda sebanyak 46 orang (28.6%). Angka kejadian stroke di RSUD Majalengka sebanyak 161 orang. Responden berjenis perempuan lebih besar dibandingkan responden laki-laki sebanyak 84 orang (52.2%), seluruh total responden yang termasuk ke dalam kriteria sebanyak 161 orang. Diperoleh nilai Correlation Coefficient sebesar 0.024. Didapatkan nilai p sebesar 0.767 (p>0.05) yang berarti tidak terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan merokok dengan kejadian Stroke pada usia muda Simpulan: Korelasi antara kebiasaan merokok dengan kejadian Stroke pada usia muda di RSUD Majalengka termasuk kategori sangat lemah.

 

Kata Kunci: Merokok, Stroke

References

World Health Organization. Tobacco & Stroke. WHO Tobacco Knowledge Summaries. 2016;(6):33-36.

Perawaty, Dahlan P, Astuti H. Pola Makan dan Hubungannya dengan Kejadian Stroke di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Gizi dan Dietetik Indonesia. 2014;2(2):51-61.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI. Riset Kesehatan Dasar. 2013.

Purwaningtiyas DP, Kusumawati Y, Nugroho FS. Hubungan Antara Gaya Hidup dengan Kejadian Stroke dengan Kejadian Stroke Usia Muda di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan. 2013.

Burhanuddin M. Faktor Risiko Kejadian Stroke pada Dewasa Awal ( 18-40 TAHUN ) di Kota Makassar Tahun 2010-2012. 2013:1-14.

Mahmudah R. Hubungan Merokok dengan Angka Kejadian Stroke di RSUD DR. Moewardi Surakarta. 2012.

Dahlan MS. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, Dan Multivariat. 6th edition. Epidemiologi Indonesia; 2016.

Sih Martini. Makna Merokok pada Remaja Putri Perokok. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. 2014;Volume 3,(2):119.

Birawa ABP, Amalia L. Jurnal Kesehatan: Waspadai Stroke Pada Usia Muda. Cermin Dunia Kesehatan. 2013;42(10):5-34.

American Stroke Association. Stroke Statistics.; 2016.

Smajlovic D. Strokes in Young Adults : Epidemiology and Prevention. Vascular Heathl Risk Management. 2015;11:157-164.

Manurung M, Diani N, Agianto. Analisis Faktor Risiko Stroke Pada Pasien Stroke Rawat Inap Di RSUD Banjarbaru. E-Journal Keperawatan Universitas Lambung Mangkurat. 2015;3(1):74-85.

Latifah D, Supatmi. Perilaku Merokok dengan Kejadian Stroke. THE SUN. 2015;2(2).

Suzuki S, Otsuka T, Sagara K, et al. Effects of Smoking on Ischemic Stroke, Intracranial Hemorrhage, and Coronary Artery Events in Japanese Patients With Non-Valvular Atrial Fibrillation. Shinken Database Analysis. 2017;58(4):1-10.

Marisa. Hubungan Perilaku Merokok dengan Kejadian Strok di Bagian Saraf RSU Dokter Soedarso Pontianak Periode Juni-Juli 2012. 2014.

Published

2019-10-17

Citation Check