ANGKA KEJADIAN PENYAKIT ARTERI PERIFER PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS SITOPENG, CIREBON

Authors

  • Grace Virgin Antonius Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon, Indonesia
  • Aris Sunaryo Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon, Indonesia
  • Frista Martha Rahayu Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon, Indonesia
  • Irwan Meidi Loebis Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon, Indonesia
  • Rini Isti Sakinah Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon, Indonesia

Keywords:

Diabetes Mellitus Type 2, Ankle Brachial Index, Peripheral Arterial Disease

Abstract

Latar Belakang : Diabetes Melitus Tipe 2 (DM Tipe 2) adalah salah satu faktor risiko yang berperan dalam perkembangan terjadinya penyakit arteri perifer (PAP). Penilaian ABI dilakukan untuk deteksi dini PAP sehingga dapat memperlambat progresivitas penyakit dan komplikasi. Tujuan : Untuk mengetahui angka kejadian PAP pada pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Sitopeng Cirebon. Metode : Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Besar sampel ditentukan menggunakan teknik consecutive sampling berjumlah sebanyak 45 orang dalam rentang usia 41-70 tahun. Analisis univariat untuk menilai distribusi frekuensi dan %. Analisis bivariat dengan menggunakan chi-square untuk menilai hubungan antarvariabel dinyatakan dalam nilai p. Hasil : Terdapat 55,6% subjek teridentifikasi PAP. Studi ini menunjukkan PAP berhubungan bermakna dengan status kontrol DM (p=0,000) dan hipertensi (p=0,006). Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara status merokok, obesitas, dan penyakit ginjal kronik dengan PAP. Kesimpulan : Lebih dari setengah pasien dengan DM tipe 2 di Puskesmas Sitopeng mengalami PAP. Faktor risiko yang berhubungan dengan PAP pada studi ini adalah status kontrol DM dan hipertensi. Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe 2, Ankle Brachial Index, Penyakit Arteri Perifer.

ABSTRACT

Background : Peripheral arterial disease (PAD) is one of macrovascular complication of type 2 diabetes mellitus (T2DM). The early identification of PAD by measuring ABI delay the disease and complication progression. Aim : To estimate the proportion of PAD among T2DM patients in Puskesmas Sitopeng, Cirebon. Method : A cross-sectional study was conducted among patients with T2DM in Puskesmas Sitopeng, Cirebon. The 45 subjects were recruited using a consecutive sampling technique aged ranging from 41 until 70 years old. Univariate analysis was measured to evaluate the distribution of subject’s characteristics stated by n and %. Bivariate analysis using chi-square was performed to evaluate the association between variables, stated by p value. Results : The proportion of PAD in this study 55,6%. This study showed that PAD had significant association with control status (p=0,000) and hypertension (p=0,006). In this study, smoking status, obesity and chronic kidney disease were not associated with PAD. Conclusion : More than half of patients with T2DM in Puskesmas Sitopeng had PAD. Risk factors associated with PAD in this study were control status and hypertension. Keyword : Diabetes Mellitus Type 2, Ankle Brachial Index, Peripheral Arterial Disease.

 

References

Daftar Pustaka

Loscalzo J. HARRISON’S Cardiovascular medicines. 2 ed. Vol. 83, British Homoeopathic Journal. United States: McGraw-Hill Education; 2013. 489 hal.

Lilly LS. Patofisiologi Penyakit Jantung. 6 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Medik; 2019. 368–372 hal.

Zipes DP, Libby P, Bonow RO, Mann DL, Tomaselli GF, Braunwald E. Braunwald’s Heart Disease A textbook of cardiovascular medicine. 11th ed. Elsevier. Piladelphia: Elsevier; 2019. 1615–1624 hal.

Yunir E, Esa DF, Prahasary AN, Tahapary DL. Penyakit Arteri Perifer dan Mortalitas Kardiovaskular pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2. J Penyakit Dalam Indones. 2019;6(2):100.

Savitri M, Wantania F, Sedli BP. Hubungan Merokok dan Obesitas Sentral dengan Nilai Ankle-Brachial Index pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. e-CliniC. 2020;8(1):52–7.

Mutmainah HN, Pintaningrum Y, Asmara IGY. Hubungan antara Diabetes Melitus dengan Penyakit Arteri Perifer (PAP) Melalui Pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI) pada Pasien Poliklinik Rumah Sakit di Mataram. J Kedokt Unram. 2017;6(3):6–10.

Aboyans V, Ricco JB, Bartelink MLEL, Björck M, Brodmann M, Cohnert T, et al. 2017 ESC Guidelines on the Diagnosis and Treatment of Peripheral Arterial Diseases, in collaboration with the European Society for Vascular Surgery (ESVS). Eur Heart J. 2018;39(9):763–816.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Buku Pedoman Penyakit Tidak Menular. Kementeri Kesehat RI. 2019;101.

World Health Organization. Proportional mortality (% of total deaths, all ages). World Heal Organ. 2016;1.

Federation ID. IDF Diabetes Atlas Ninth Edition 2019. 9th ed. 2019. Tersedia pada: www.diabetesatlas.org

Sugiarta IGRM, Darmita IGK. Profil penderita Diabetes Mellitus Tipe-2 (DM-2) dengan komplikasi yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung, Bali tahun 2018. Intisari Sains Medis. 2020;11(1):7.

Riskesdas. Riskesdas Nasional 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018. hal. 198.

Riskesdas. Laporan Provinsi Jawa Barat. Lembaga Penerbit Badan Litbang Kesehatan. 2018. 140–151 hal. Tersedia pada: https://litbang.kemkes.go.id

Szilágyi B, Járai Z, Berczeli M. Screening of peripheral arterial disease in primary health care. Vasc Heal Risk Manag 201915 355–363. 2019;

Becker FG, Cleary M, Team RM, Holtermann H, The D, Agenda N, et al. Braundwald Heart Disease. Syria Stud. 2022;12(1):37–72.

Schramm K, Rochon PJ. Gender Differences in Peripheral Vascular Disease. Semin Intervent Radiol. 2018;35(1):9–16.

Cannon A, Handelsman Y, Heile M, Shannon M. Burden of Illness in Type 2 Diabetes Mellitus. Percentage with diabetes Number with diabetes. Jmcp. 2018;24(9).

Downloads

Published

2024-08-28

Citation Check