PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL CONTEXTUAL TEACING AND LEARNING DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING BERBANTUAN ELEARNING MATERI DIMENSI TIGA KELAS X UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH.

Authors

  • Abdul Rofik SMA Negeri 1 Kota Cirebon, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/e.v2i2.369

Abstract

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perangkat pembelajaran yang matematika
yang efektif. Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan pada siswa SMA Negeri 1
Cirebon kelas X yang terdiri atas 9 kelas. Dengan teknik pengambilan kelas secara acak
terpilih kelas X-7 sebagai kelas eksperimen, kelas X-1 sebagai kelas kontrol dan kelas X-2
sebagai kelas uji coba soal. Data diambil pengamatan dan tes. Data diolah dengan uji
ketuntasan, uji pengaruh regresi ganda, uji banding, dan uji peningkatan kemampuan
pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran matematika model
CTL dengan pendekatan problem posing berbantuan e-learning efektif. Efektivitas
ditandai dengan: (a) siswa yang nilai kemampuan pemecahan masalahnya u 70 (KKM)
mencapai 93,75%, lebih dari 75%, (b) motivasi belajar siswa dan aktivitas siswa
berpengaruh sebesar 78,9% terhadap kemampuan pemecahan masalah, (c) rata-rata
kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen sebesar 78,03 lebih besar dari kelas
kontrol 72,38, dan (d) kemampuan pemecahan masalah meningkat secata kalsikal sebesar
61% dengan kategori sedang yang dihitung menggunakan skala gain ternormalisasi
berdasarkan nilai rata-rata pre-tes 43,00 dan pos-tes 78,03. Disarankan agar pembelajaran
matematika model CTL dengan pendekatan problem posing berbantuan e-learning
dikembangkan pula untuk materi matematika yang lain.
Kata Kunci : Contextual Teacing And Learning, Problem Posing, Kemampuan
Pemecahan Masalah

References

Abdussakir. 2009. Pembelajaran Matematika dengan Problem Posing. Tersedia on

line:http://www.depdiknas.co.id. (10 Agustus 2009).

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Butt, T. 1980. Posing Problem Properly. National Council of Teachers of Mathematics.

(4): 23 â™ 33.

Depdiknas Dirjen. Dikdasmen. 2001. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus

Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran IPA. Jakarta:

Direktorat PLP.

Fook, C.H. & Ho, N.Y. 1999. Teaching and Learning via IT: Higher Order Thinking

Skills in English Language, Enlish Literature and Mathematics.

Singapura:Tersedia pada http://www.moe.edu.sg/iteeducation/edtech/papers/f31.pdf

Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Depdiknas.

Rochmad. 2011. Pengembangan Model Pembelajaran,

http://blog.unnes.ac.id/rochmad. (diakses 10 Desember 2011).

Shadiq, F. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi. Disampaikan pada

diklat instruktur/pengembangan Matematika SMA jenjang dasar tanggal 6-9

Agustus 2004. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru

Matematika.

Suherman, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung :

JICA-UPI.

Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Published

2015-07-13

Issue

Section

Artikel

Citation Check