Studi Kelayakan Pasca Kebakaran di Gudang PT.Gracia Rotan-Cirebon

Authors

  • Fathur Rohman UGJ, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/jki.v4i4.2254

Abstract

ABSTRAK

Kasus kebakaran yang mcnimpa gudang PT Gracia Plumbon menyisakan berbagai persoalan sepcrti kelayakan suatu bangunan. Kelayakan suatu bangunan ini sangat penting untuk keberlangsungan kegiatan produksi rotan dan kenyamanan pengguna dalam bekcija. Pada kasus gedung pasca terbakar, konstruksi bangunan sepcrti beton merupakan bahan bangunan yang memiliki daya tahan terhadap api yang relatif lebih baik dibandingkan dengan material lain seperti baja, terlebih lagi kayu. umur pakai suatu gedung tidaklah nresti berakhir dengan terjadinya kebakaran, melainkan masih dapat dipakai apabila pada gedung tersebut diperbaiki dengan teknologi rehabilitasi yang tepat. Hal ini akan diperoleh jika survey atau investigasi yang dilakukan di lapangan dapat inenggambarkan kondisi riil yang sebenamya.

Dari hasil pengamatan visual menunjukan bahawa kebakaran menyebabkan terjadi kcretakan pada pada pedestal pondasi. Rctaknya 0,2 mm - 0,10 mm, dan ini dibuktikan dengan hasil hummer test pada kolom pedestal, kuat tekannya dibawah K 175. Artinya pondasi pedestal sebagai penyangga kolom struktur baja sudah tidak layak memikul beban. Kondisi visual dari struktur rangka baja mengalami masalah tekuk akibat dari peningkatan temperatur (terbakar) sehingga kolom mengalami deformasi permanen. Artinya material baja tersebut telah melewati kondisi leleh akibat temperatur dan beban yang terjadi secara bersamaan.

Kata Kunci : Betonjwmmer test, kolom,struktur baja,pondasi

 

 

ABSTRACT

Case of a fire that struck a warehouse PT Gracia Plumbon left many problems such as the feasibility of a building. Feasibility of a building is very important for the sustainability of rattan production and user comfort in work. In the case of post-burning building, building construction materials such as concrete is a building that has a fire resistance is relatively better than other materials such as steel, especially wood, lifespan of a building does not necessarily end up with fire, but still can be used if the building is repaired with the proper rehabilitation technology. This would be obtained if the survey or investigation carried out in the field can describe the actual real conditions.

From visual observations indicate that fires cause cracks occurred on the pedestal foundation. Cracking of 0.2 mm - 0.10 mm, and is evidenced by the results of tests on a column pedestal hummer, compressive strength under K 175. That is the foundation of the pedestal as a support column of steel structures is not feasible to carry the load. Visual condition of the steel frame structure having trouble buckling result of an increase in temperature (burning) so that the column undergo permanent deformation. This means that the steel material has passed through the melting due to temperature conditions and loads that occur simultaneously.

Keywords: Concrete, hummer test, columns, steel structures, foundations Management, Construction

 

References

Analisis Kekuatan Balok pada Gedung mall Makasar Pasca Kebakaran, Suban, Jurusan Tcknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas hasanudin Makasar)

Analisis Kerusakan struktur Bangunan Gedung BAPPEDA Wonogiri, Hendry Hartono, Dinamika Teknik Sipil, Tahun

Analisis Pcngaruh Peningkatan Temperatur (Pasca Bakar) Terhadap Kuat tekan Beton Normal, Ridho Saleh Silaban.

Audit Konstruksi bangunan, Arpri Heri Iswanto. Departemen Kehutanan, Fakultas Pcrtanian. Universitas Sumatra Utara Tahun

Gedung pasca Bakar, Estimasi Kekuatan Sisa dan Teknologi Pernaikannya, Abdun Rochman,

Ketahanan Material Baja Sebagai struktur Bangunan Terhadap Kebakaran, Sri Utami, Jurusan Sipil. fakultas Teknik, Universitas Andalas, Tahun 2008.

Penelitian Tentang Masa Layanan Bangunan Sipil Pada Struktur Chimney PLTU Paiton, Siti Nirlina dkk, Tahun 2013.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16 PRT/M/2010 Tentang Pedoman Teknis Pemcriksaan Berkala Bangunan Gedung, lapiran.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 24/PRT/M/2008, tentang Kerusakan Bangunan Gedung.

Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk banguan Gedung, SN1. 03 - 1729 - 2002.

Published

2019-05-31

Citation Check