ANALISIS KINERJA DAERAH IRIGASI PADA BENDUNG MEJAGONG SUNGAI COMAL

Authors

  • Hamdan Ali Khapid Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia
  • Saihul Anwar Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia
  • Akbar Winasis Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/jki.v9i1.3249

Abstract

Bendung Mejagong ini masuk Wilayah Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Bendung Mejagong  ini memiliki saluran Induk Bendung Mejagong  atau yang di namakan D.I Mejagong yang mengairi kurang lebih 2,049 hektare yang kemudian di manfaatkan untuk sistem irigasi dan sebagai pengendali banjir yang sering melanda daerah muara sungai comal dan sekitarnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriptif – induktif. Sifat penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk dapat memberikan uraian dan penjelasan data dan informasi yang diperoleh selama penelitian, sedangkan pendekatan induktif berdasarkan proses bepikir / pengamatan di lapangan / fakta - fakta empirik. Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-induktif, dimana dalam pemecahan masalahnya menggambarkan subjek dan atau objek  penelitian berdasarkan fakta – fakta yang diperoleh selama penelitian dalam kinerja sistem irigasidan usaha mengemukakan hubungan secara mendalam dari aspek – aspek yang diteliti.

Kata Kunci: Kinerja Irigasi, Bendung Mejagong, Kabupaten Pemalang.

ABSTRACT

Mejagong Dam is included in the District of Randudongkal, Pemalang Regency, Central Java. Mejagong Dam has a Mejagong Dam main channel or what is called D.I Mejagong which irrigates approximately 2,049 hectares which are then used for irrigation systems and as a flood controller that often strikes the comal river estuary and surrounding areas.

The method used in this research is the descriptive qualitative method - inductive. The nature of this descriptive study is intended to be able to provide a description and explanation of data and information obtained during the study, while the inductive approach is based on thought processes/observations in the field / empirical facts. A qualitative method with a descriptive-inductive approach, in which problem-solving illustrates the subject and / or object of research based on the facts obtained during the research in the performance of the irrigation system and attempts to express a deep relationship of the aspects studied.

Keywords: Irrigation Performance, Mejagong Dam, Pemalang Regency.

References

A. PERATURAN PERUNDANG - UNDANGAN

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32 /M/PRT/ Tahun 2007 tentang Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.

PP. No.20 Th. 2006 tentang Irigasi Peraturan Menteri PU Permen PU.No.32 /PRT/M/2007, tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.

B. BUKU – BUKU

Anonim. 1991. Petunjuk Penilaian Kondisi Jaringan Irigasi. Direktorat Jendral Pengairan Departemen Pekerjaan Umum.

Skripsi. Nur Aziz Zain, Analisis Kinerja Sistem Daerah Irigasi Bendung Cibendung Kabupaten Brebes (2017), Universitas Swadaya Gunung Jati.

Skripsi. Anggi Kusumah wardani, Analisis Kinerja Sistem Daerah Bendung Cigasong Kabupaten Majalengka (2018), Universitas Swadaya Gunung Jati.

Skripsi. Whisnu Wananda, Analisis Kinerja Sistem daerah Irigasi Bendung Karet Winong Kecamatan Kapetakan Cirebon (2016), Universitas Swadaya Gunung Jati.

C. LAIN – LAIN

http://www.sarjanaku.com/2012pengertian-sistem-menurutparaahli.html

http://pengertianbahasa.blogspot.com/2013/02/pengertian-analisis.html

http://www.anneahira.com/pengertian-analisis.html

https://id.wikipedia.org

http://investasi.kontan.co.id/v2/read/1287463129/49973/Permintaan-beras-organik-kian-meningkat-

Sriyanto, S. 2010.Panen Duit dari Bisnis Padi Organik.PT. Agromedia Pustaka.Jakarta.

Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usahatani. Cetakan I. Panebar Swadaya. Jakarta.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Published

2020-02-21

Citation Check

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 > >>