Analisis Pengembangan Ruas Jalan Panjalin - Arjawinangun

Authors

  • Shalehuddin Malik Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia
  • Martinus Agus Sugiyanto Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia
  • Arief Firmanto Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/jki.v5i1.3770

Abstract

ABSTRAK

 

Ruas jalan Panjalin - Arjawinangun merupakan salah satu jalur alternatif yang menghubungkan wilayah timur Kabupaten Majalengka yaitu Kecamatan Sumberjaya dengan wilayah barat laut Kabupaten Cirebon yaitu Kecamatan Ciwaringin dan Kecamatan Susukan. Secara georafis jalur ini diapit oleh 2 pintu masuk Tol yaitu pintu Tol Sumberjaya Km 175 berjarak 5 Km dari persimpangan Panjalin dan pintu Tol Palimanan Km 188 berjarak 11 Km dari Persimpangan Bunder Susukan. Jalan Tol baru tentunya akan menimbulkan dampak ekonomis bagi kawasan yang dilalui. Menurut Alfred Pakasi (2015) pengembangan suatu kawasan dapat terjadi sejalan dengan terbukanya jalur transportasi, misalnya jalur kereta api atau jalan raya.

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon Tahun 2011 – 2031, Kecamatan Ciwaringin dan Kecamatan Susukan termasuk dalam rencana kawasan peruntukan industri menengah, industri kecil dan mikro, , wisata argopolitan Agro Arjawinangun, pertanian dan peternakan. Dengan telah dirumuskanya konsep Rencana Tata Ruang Wilayah di dua kawasan tersebut, maka dibutuhkan pula suatu rencana pengembangan jaringan jalan yang terintegrasi dan mendukung serta mengakomodasi seluruh kebutuhan rencana tata ruang.

Dalam PERDA Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, pengembangan kawasan dilakukan dengan strategi meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur penunjang kegiatan pengembangan di kawasan tersebut.

 

Kata kunci : Jalan Tol, RTRW, Pengembangan Kawasan, Infrastruktur Jalan.

 

ABSTRACT

Roads Panjalin - Arjawinangun is one of the alternative paths that connects the eastern part of the District Sumberjaya Majalengka with the northwest region of the District Ciwaringin Cirebon and District Susukan. Geographically this pathway flanked by two entrance gate higway namely entrance gate Sumberjaya Km 175 within 5 km from the junction Panjalin entrance gatel Palimanan 188 Km within 11 Km of the crossroads Bunder Susukan. The new highway will create an economic impact for the region traversed. According to Alfred Pakasi (2015) the development of an area can take place in line with the opening of transportation lines, such as railways or highway.

In the Spatial Plan of Cirebon Regency Year 2011 - 2031, District Ciwaringin and District Susukan included in the plan area of industrial designation medium, small and micro industries, travel argopolitan Arjawinangun Agro, agriculture and livestock. With the concept of Spatial Planning in the two regions, it also needed a plan for the integrated development of road networks and to support and accommodate all the needs of spatial planning.

In PERDA Cirebon No. 17 of 2011 on Spatial Planning, area development is done by a strategy to improve and develop the supporting infrastructure development activities in the region.

 
Keywords:
Highway, RTRW, Development area, Road infrastructure.

References

Adisasmita, Sakti Adji (2011). Perencanaan Pembangunan Transportasi. Makasar: Penerbit Graha Ilmu.

Anonim, Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon Tahun 2011-2031.

Anonim, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.

BPS Kabupaten Cirebon, 2014. Kabupaten Cirebon Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik. Kabupaten Cirebon.

BPS Kabupaten Majalengka, 2014. Kabupaten Majalengka Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik. Kabupaten Majalengka.

Darma, Surya Hendra dan Susanto Benidiktus (1999). Rekayasa Jalan Raya. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 2007. Analisis Dampak Lalu Lintas Jalan Akibat Pengembangan Kawasan Di Perkotaan. Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK). Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

Kusumawardani, Desy (2012). Transportasi Dan Perkembangan Wilayah. www.academia.edu. Agustus 2015.

Oglesby, H. Clarlson dan Hicks, R. Gary (1990). Teknik Jalan Raya. California: Penerbit Erlangga.

Pakasi, Alfred (2015). Jalan Tol Baru dan Pengembangan Kawasan. www.vibiznews.com. Agustus 2015.

Safarai, Abdullah Feri (2014). Tugas Akhir. Analisis Pengembangan Peningkatan Jalan Pada Ruas Jalan Sumber - Cigasong, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

Sukirman, Silvia (1999). Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung: Penerbit Nova.

Published

2020-07-18

Citation Check