Tingkat Pencoklatan Eksplan Salak Unggul Harapan Baru Asal Tasikmalaya
DOI:
https://doi.org/10.33603/jas.v2i1.2741Abstract
Jenis tanaman salak yang baru saja ditemukan oleh tim peneliti dari UNPAD diduga merupakan
turunan dari salak manonjaya yang telah banyak dikenal sebagai salak asal Tasikmalaya. Perbanyakan
salak pada umumnya menggunakan stek, namun untuk salak baru ini telah dilakukan penelitian dengan
stek dan belum berhasil. Sehingga perlu adanya teknik perbanyakan lain yang mampu memperbanyak
bibit tanaman salak baru ini. Teknik perbanyakan lain yang dapat dilakukan adalah kulturin vitro.
Namun pada kultur invitro masih memiliki kendala pada kondisi ekplan yang sering mengalami
pencoklatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencoklatan eksplan tanaman salak.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Agroteknologi UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, pada bulan Agustus – Oktober 2018. Metode yang digunakan yaitu RAL Faktorial dengan 3
ulangan. Perlakuan menggunakan berbagai konsentrasi BAP dan 2,4-D. Hasil inisiasi eksplan salak
menunjukkan bahwa tingkat pencoklatan eksplan salak sangat tinggi. Dari hasil uji lanjut anova pada 3
MSI pemberian BAP dan 2,4-D berpengaruh nyata terhadap pencoklatan. Sementara untuk eksplan yang
mengalami pembengkakan (kalus) hanya 12% yaitu pada eksplan dengan konsentrasi BAP 1,5 mg/L dan
2,4-D 40 mg/L.
Kata kunci : 2,4-D, BAP, in vitro, pencoklatan, salak
References
Admojo, L., & Indrianto, A. (2016).
Pencegahan browning fase inisasi
kalus pada kultur midrib daun klon
karet (Hevea brasiliensis Muell Arg)
Pb 330. Indonesian Journal of Natural
Rubber Research, 34(1), 25–34.
Chaudhary, G., & Dantu, P. K. (2015).
Evaluation Of Callus Browning And
Develop A Strategically Callus
Culturing Of Boerhaavia Diffusa L.
Journal of Plant Development, 22,
–58.
Hapsari, H., Djuwendah, E., & Karyani, T.
(2008). Peningkatan nilai tambah dan
strategi pengembangan usaha
pengolahan salak Manonjaya.
Agrikultura, 19(3), 208–214.
Lizawati, N., & Desfira, R. (2012). Induksi
kalus eksplan daun Durian (Durio
zibethinus Murr. cv. Selat Jambi) pada
beberapa kombinasi 2, 4-D dan BAP.
Jurnal Bioplantae, 1(1), 19–25.
Oratmangun, K. M., Pandiangan, D., &
Kandou, F. E. (2017). Deskripsi JenisJenis
Kontaminan Dari Kultur Kalus
Catharanthus roseus (L.) G.
Donnaman. Jurnal MIPA, 6(1), 47–
Rodinah, R., Razie, F., Naemah, D., &
Fitriani, A. (2016). Respon Bahan
Sterilan Pada Eksplan Jelutung Rawa
(Dyra Lowii). Jurnal Hutan Tropis,
(3), 240–245.
Shofiyani, A., & Damajanti, N. (2017).
Pengembangan Metode Sterilisasi
pada Berbagai Eksplan Guna
Meningkatkan Keberhasilan Kultur
Kalus Kencur (Kaemferia Galangal
L). Agritech: Jurnal Fakultas
Pertanian Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, 17(1),
–64.
Wicaksana, N., Kusumiyati, & Nursuhud.
(2013). Identifikasi dan Karakteristik,
serta Pengembangan Salak Unggul
Baru Tasikmalaya. Jatinangor:
Universitas Padjadjaran.