Karakterisasi Benih Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) Sebagai Penyedia Varietas Unggul
DOI:
https://doi.org/10.33603/jas.v3i1.3545Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakterisasi dari sepuluh genotipe kacang merah berdasarkan karakter kuantitatif dan kualitatif sebagai upaya untuk mendukung ketersedian varietas unggul kacang merah di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017 sampai dengan Februari 2018 bertempat di Kebun Percobaan IPB, Leuwikopo, Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan rancangan lingkungan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) satu faktor yaitu jenis genotipe. Genotipe yang digunakan berjumlah sepuluh, setiap genotipe terdiri atas sepuluh tanaman yang diulang sebanyak tiga kali. Sehingga diperoleh 30 satuan percobaan. Jika hasilnya berbeda nyata maka di uji lanjut dengan uji F (sidik ragam) pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan analisis komponen ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe-genotipe berbeda nyata berdasarkan karakter tinggi tanaman, lebar daun, panjang polong, jumlah polong per tanaman, jumlah biji, berat biji per tanaman,berat polong per tanaman, berat berangkasan per tanaman, berat polong 10 sample dan daya tumbuh. Analisis cluster dilakukan untuk mengetahui jarak genetik (ketidakmiripan) antar genotipe. Hasil analisis cluster pada dendogram menunjukkan bahwa terdapat tiga kelompok berkerabat dekat.
Â
Kata kunci: karakterisasi, kacang merah, varietas unggul
Referensi
Astawan, M. (2009). Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Penebar Swadaya.
Ditjen Hortikultura. (2016). Produksi Kacang Merah di Indonesia tahun 2010-2014. http://www.hortikultura.pertanian.go.id.
Djuraidah, A. (1991). Simulasi Analisis Gerombolan dengan Pendekatan Penguraian Sebaran Campuran Normal Ganda pada Data MSS LANDSAT. Institut Pertanian Bogor.
Falconer, D. S., & Mackay, T. F. C. (1998). Introduction to Quantitative Genetics. Longman.
Fehr, W. R. (1987). Principle of Cultivar Development. Theory and Technique. Macmillan Publishing Company.
Geleta, L. F., & Labuschagne, M. T. (2006). Estimates of combining ability for agronomic traits in pepper (Capsicum annuum L.). South African Journal of Plant and Soil, 23(2), 73–77.
Gudono. (2011). Analisis data Multivariat. BPFE-YOGYAKARTA.
Jambormias, E., Tutupary, J. M., & Patty, J. R. (2013). Analisis dialel sifat berganda pada kacang hijau (Vigna radiata L. Wilczek). Agrinimal, 3(1), 23–29.
Mangoendidjojo, W. (2003). Fundamentals of Plant Breeding. Kanisius.
Poehlman, J. M., & Sleepe, D. A. (1995). Breeding Field Crops (Fourth Edi). lowa State University Press.
Rukmana, R. (2009). Bertanam Buncis. Kanisius.
Santos, E. A., Souza, M. M., Viana, A. P., Almeida, A. A. F., Freitas, J. C. O., & Lawinscky, P. R. (2011). Multivariate analysis of morphological characteristics of two species of passion flower with ornamental potential and of hybrids between them. Genetics and Molecular Research, 10(4), 2457–2471.
Syukur, M., Sujiprihati, S., & Yunianti, R. (2012). Teknik Pemuliaan Tanaman. Penebar Swadaya.
Yunianti, R., Sastrosumarjo, S., Sujiprihati, S., Surahman, M., & Hidayat, S. H. (2007). Ketahanan 22 genotipe cabai(Capsicum spp.) terhadap Phytophthora capsici Leonian dan Keragaman genetiknya. Bul. Agron., 35, 103–111.