Keberhasilan Persilangan Padi Beras Putih dan Padi Beras Hitam (Oryza sativa L.)
DOI:
https://doi.org/10.33603/jas.v2i2.3599Abstrak
Padi beras hitam merupakan salah satu pangan fungsional yang didalamnya kaya akan antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Perakitan padi hitam sebagai pangan fungsional menjadi salah satu terobosan dalam menghasilkan calon varietas unggul baru padi hitam. Padi hitam memiliki kelemahan salah satunya adalah umur panen yang dalam. Pembentukan keragaman genetik padi dilakukan dengan melakukan persilangan buatan (hibridisasi). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - September 2019 di screen house Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah dengan teknik persilangan secara single cross antara tetua betina padi beras putih dan tetua jantan padi beras hitam. Bahan yang digunakan adalah 8 aksesi padi beras hitam (PH1, PH2, PH3, PH4, PH5, PH6, PH7, dan PH8) sebagai tetua betina, dan varietas unggul Inpari13, Inpari18, dan Inpari19 sebagai tetua jantan. Setiap genotipe ditanam sebanyak 4 tanaman diulang 3 kali. Setiap ulangan ditanam dengan perbedaan waktu 7 hari agar bunga betina dan bunga jantan dapat tersedia di waktu yang sama. Hasil menunjukkan bahwa persentase keberhasilan persilangan tertinggi terdapat pada persilangan tetua Inpari19 X aksesi padi hitam. Set persilangan Inpari19 XPH3 memiliki jumlah gabah isi terbanyak rata-rata 35 butir dengan persentase keberhasilan persilangan tertinggi sebesar 35% dibandingkan dengan set persilangan lainnya. Karakter warna menunjukkan seluruh set persilangan menghasilkan warna coklat muda. Kata kunci: antioksidan, antosianin, hibridisasi, padi beras hitam, single crossReferensi
Anhar, A. (2013). Explorasi dan Mutu Beras
Genotip Padi Merah di Kabupaten
Pasaman Barat Sumatera Barat. In
Prosiding Semirata FMIPA Universitas
Lampung, 2013 (pp. 97–102). Lampung.
BB Padi. (2019). Jeliteng. Retrieved from
http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/inde
x.php/ varietas-padi/inbrida-padi-sawahinpari/jeliteng
Hanifah, N., Wibowo, A., & Setyowati, N.
(2016). Strategi Pengembangan Usaha
Beras Hitam Organik (Studi Kasus di
Kelompok Tani Gemah Ripah
Kecamatan Karangpandan Kabupaten
Karanganyar). AGRISTA, 4(3), 181–191.
Kereh, B. C., Mayulu, N., & Kawengian, S. E.
(2016). Gambaran Kandungan Zat- Zat
Gizi Pada Beras Hitam (Oryza sativa L .)
Varietas Enrekang. EBiomedik, 4(1), 1–7.
Kristamtini, Sutarno, Wiranti, E. W., &
Widyayanti, S. (2016). Kemajuan
Genetik dan Heritabilitas Karakter
Agronomi Padi Beras Hitam pada
Populasi F2. Penelitian Pertanian
Tanaman Pangan, 35(2), 119–124.
Kristamtini, Taryono, Basunanda, P., & Murti,
R. H. (2014). Beras Hitam Sumber
Antosianin Dan Prospeknya Sebagai
Pangan Fungsional. Jurnal Penelitian
Dan Pengembangan Pertanian, 33(1),
–24.
Maulida, R., & Guntarti, A. (2015). Pengaruh
Ukuran Partikel Beras Hitam (Oryza
sativa L.) terhadap Rendemen Ekstrak
dan Kandungan Total Antosianin.
Pharmaciana, 5(1), 9–16.
https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v5i
2281
Nurhidayah, S., & Umbara, D. S. (2019).
Perbedaan Komponen Vegetatif dan
Generatif Pada Lima Aksesi Padi Hitam (
Oryza sativa L .) Di Kecamatan
Indihiang Tasikmalaya Jawa Barat.
Agriprima, Journal of Applied
Agricultural Sciences, 3(1), 16–22.
https://doi.org/10.25047/agriprima.v3i1.1
Prastini, L., & Damanhuri. (2017). Pengaruh
Perbedaan Waktu Emaskulasi Terhadap
Keberhasilan Persilangan Tanaman Padi
Hitam X Padi Putih (Oryza sativa L.).
Jurnal Produksi Tanaman Pangan, 5(2),
–223.
Rohaeni, W., & Hastinii, T. (2015).
Inventarisasi padi lokal di Kawasan
Ciater , Subang , Provinsi Jawa Barat. In
Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon (Vol.
, pp. 189–193).
https://doi.org/10.13057/psnmbi/
Sa’adah, I. R., Supriyanta, & Subejo. (2013).
Keberagaman Warna Gabah dan Warna
Beras Padi Beras Hitam (Oryza sativa L.)
yang Dibudidayakan oleh Petani
Kabupaten Sleman, Bantul, dan
Magelang. Vegetalika, 2(3), 104–105.
Singh, S. P., Malik, S. S., & Singh, A. K.
(2005). Collection Of Rice Land Races
From Vindhayachal Hills. Agric. Sci.
Digest, 25(3), 174–177.
Sitaresmi, T., Wening, R. H., Rakhmi, A. T.,
Yunani, N., & Susanto, U. (2013).
Pemanfaatan Plasma Nutfah Padi
Varietas Lokal dalam Perakitan Varietas
Unggul. Iptek Tanaman Pangan, 8(1),
–30.
Ulma, R., & Adirejo, A. (2018). Uji
Keberhasilan Persilangan Antara Varietas
Padi Gogo dan Padi Sawah (Oryza sativa
L .) untuk Menghasilkan F1. Jurnal
Produksi Tanaman Pangan, 6(12), 3032–
Utami, D. W., Kadir, T. S., & Nasution, A.
(2012). Identifikasi Alel Gen Xa7 Pada
Plasma Nutfah Padi Lokal Parekaligolara
Melalui Uji Segregasi Fenotipe Dan
Genotipe. Berita Biologi, 11(1), 15–21.
Widyastuti, Y., Rumanti, I. A., & Satoto.
(2012). Perilaku Pembungaan Galurgalur Tetua Padi Hibrida. Iptek Tanaman
Pangan, 7(2), 67–78.