KAJIAN NILAI-NILAI SOSIOLOGIS CERITA RAKYAT LEGENDA SITU SANGIANG DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SMA
DOI:
https://doi.org/10.33603/jt.v6i1.1588Keywords:
Nilai-nilai sosiologis, legenda, modul pembelajaranAbstract
Pembelajaran sastra di sekolah jenjang SMA dewasa ini kurang memanfaatkan sumber-sumber bahan ajar yang berbasis kearifan lokal. Padahal di daerah tempat siswa berada, diyakini memiliki sumber-sumber sastra yang perlu diangkat dan dapat dijadikan sebagai bahan ajar. Dari hasil analisis kebutuhan bahan ajar yang dilakukan terhadap guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia jenjang SMA, ternyata bahan ajar sastra yang berbasis kearifan lokal belum dan perlu digali serta dikenalkan kepada siswa, tujuannya adalah agar diketahui, dimanfaatkan, dan akhirnya karya sastra tersebut dapat dilestarikan.
Nilai-nilai sosiologis sastra yang tersimpan dalam sebuah karya sastra dapat diungkap melalui telaah dan analisis terhadap isi karya sastra tersebut. Salah satu karya sastra bernilai kearifan lokal adalah Cerita Rakyat Legenda Situ Sangiang. Cerita ini hidup dan berkembang di daerah Majalengka Jawa Barat. Nilai-nilai sosiologis dalam cerita rakyat Legenda Situ Sangiang tersebut dapat diungkap dan dirumuskan ke dalam tiga bagian, yaitu: a) Hubungan manusia sebagai pribadi: identitas diri, karakter, nilai perjuangan, hati-hati, dan bertanggung jawab, b) Hubungan manusia dengan manusia: arif dan bijaksana, bersikap adil, memberi nasihat, bermusyawarah, dermawan, nilai kerukunan, dan c) Hubungan manusia dengan alam: memanfaatkan alam dan memelihara alam. Nilai-nilai sosiologis cerita legenda tersebut selanjutnya disusun sebagai bahan ajar sastra materi cerita rakyat di SMA.
Bahan ajar sastra tentang nilai-nilai sosiologis cerita rakyat Legenda Situ Sangiang, disusun dalam bentuk modul pembelajaran.
Dari hasil proses pembelajaran dengan menggunakan modul tentang nilai-nilai sosiologis cerita rakyat Legenda Situ Sangiang di SMA, diperoleh nilai penguasaan kompetensi siswa sebesar 84,18. Data hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa siswa telah mengetahui dan menguasai nilai-nilai sosiologis cerita rakyat Legenda Situ Sangiang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, modul tersebut dapat digunakan sebagai bahan ajar sastra materi cerita rakyat di SMA.References
Aminudin. (2000). Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Algenindo.
Damono, S.Dj. (2014). Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Depdikbud.
Danandjaja, J. (2007). Folklor Indonesia. Jakarta: PustakaUtamiGrafiti.
Endraswara, S. (2007). Metodologi Penelitian Folklor. Yogyakarta: UNY
___________. (2011). Metodologi Penelitian Sosiologi Sastra.Yogyakarta:UNY.
Galba, S. dan Agus Heryana. (2006). Nilai Budaya pada Karya Sastra Sunda. Bandung: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. (2009). Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jabrohim. (2012). Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Koentjaraningrat. (2000). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro, B. (2012). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada.
Ratna, N. K. (2011). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
________. (2012). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusyana, Y. (2006). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Diponegoro.
Rahmanto, B. (2005). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Tuturan, Sekolah Pascasarjana Pendidikan Bahasa. Universitas Swadaya Gunung Jati as publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Tuturan, Universitas Swadaya Gunung Jati and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Tuturan are the sole responsibility of their respective authors and advertisers.