ANALISIS GEOMETRI FRAKTAL PADA BENTUK BANGUNAN DI KOMPLEK KERATON KANOMAN CIREBON

Authors

  • Herri Sulaiman Universitas Swadaya Gunung Jati, Indonesia
  • Siska Firmasari Universitas Swadaya Gunung Jati, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/e.v7i1.2831

Abstract

Keraton berasal dari bahasa Jawa kuno yaitu kata keratuan menunjukkan keterangan tempat, yaitu untuk bersemayamnya raja atau tempat kediaman raja. Raja sebagai kepala pemerintahan bertempat tinggal di dalam keraton yang dijadikan pusat kerajaan dan segala kegiatan politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Para pejabat tinggi kerajaan dan bangsawan juga tinggal di sekitarnya. Karena hampir semua kegiatan masyarakat terpusat di sekitar keraton, maka berkembang menjadi kota. Keraton Kanoman dibangun tahun 1588 M oleh pangeran Muhamad Badarudin Kertawijaya yang bergelar Sultan Anom I. Ia mendirikan keratonnya di rumah pangeran Cakrabuana ketika baru saja datang ke tegal alang-alang bernama Witana. Titimangsa tahun berdirinya keraton Kanoman tertulis dalam sebuah gambar yang ada di pintu masuk Jinem keraton Kanoman, yang menggambarkan matahari berarti satu, wayang darma kusuma yang berarti lima, bumi berarti satu, dan binatang kemangmang yang berarti nol. Candrasangkala tersebut menunjukkan angka tahun 1510 Saka atau 1588 M. Jadi keraton Kanoman didirikan pada tahun 1510 Saka atau 1588 M. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan geometri fraktal yang ada pada komplek keraton Kanoman yang dilihat pada aspek dimensi fraktal dari bentuk bangunan tesebut. Analisis dimensi fraktal menggunakan metode box-counting untuk mengetahui tingkat kekasaran dari bangunan di komplek keraton Kanoman dengan mensketsa beberapa skala. Metode penelitian ini ialah etnografi dan jenis penelitiannya adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk bangunan dari keraton Kanoman untuk lawang seblawong, balai manguntur, dan gapura barat memiliki kedalaman dimensi fraktal dengan tingkat kekasaran cukup tinggi. Sehingga detail dari susunan bangunan tersebut tergolong tinggi.

Author Biographies

Herri Sulaiman, Universitas Swadaya Gunung Jati

departement mathematic Education

Siska Firmasari, Universitas Swadaya Gunung Jati

departement mathematic Education

References

Budiarto, MT. 2014. Sistem Geometri. Surabaya: Unesa Unipress.

Huda, NT. 2018. Kajian Aspek Geometri Fraktal Candi Prambanan dan Pengenalan Dimensi Fraktal pada Siswa SMA. Tesis Program Studi Pedidikan Matematika Universitas Sanata Darma Yogyakarta, 1-198.

Maron, Saiful. 2017. Application of Fractal Concept in Material Batik Development Based on Wolframs Mathematica. Zero, Jurnal SAINS Matematika dan Terapan, 1(2), 49-61.

Maryati, Rully C & Indra P. 2018. Ethnomatematics: Exploring the Activities of Designing Kebaya Kartini. Mapan, Jurnal Matematika dan Pembelajaran, 6(1), 11-19.

Rosmalia, Dini & L. Edhi P. 2017. Kosmologi Elemen Lanskap Budaya Cirebon. Prosiding Seminar Heritage, 73-82.

Sayekti, SI & Chairil Budiarto A. 2017. Geometri Fraktal Pada Candi Singosari Sebagai Konsep Desain Museum Purbakala Singosari. Jurnal Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya, 3-15.

Sucipto, Toto. 2010. Eksistensi Keraton di Cirebon Kajian Persepsi Masyarakat Terhadap Keraton-Keraton di Cirebon. Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung, 2(3), 472-489.

Published

2020-01-31

Citation Check