Analisis Kinerja Sistem Daerah Irigasi Bendung HBM ( Hollandsche Beton Maatschappij ) Di Kabupaten Indramayu

Authors

  • Adhi Guna S Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia
  • Sulistijo Edhy Purnomo Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/jki.v5i2.3777

Abstract

ABSTRAK

Pengelolaan sistem irigasi bertujuan untuk mewujudkan pemanfaatan air dalam bidang pertanian, yang diselenggarakan secara partisipatif, terpadu, berwawasan lingkungan, transparan, akuntabel, dan berkeadilan. Pengelolaan sistem irigasi secara transparan dan akuntabel mengandung pengertian bahwa pengelolaan sistem irigasi dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan data eksisting, areal layanan DI.HBM adalah 2.500 Ha. Tetapi karena adanya alih fungsi lahan dan adanya pengembangan areal, maka terdapat luasan areal yang berkurang dan tentunya penambahan areal sawah. Bendung HBM mempunyai 2 saluran induk dan 5 saluran sekunder.

Berdasarkan analisis kondisi fisik jaringan irigasi Bendung HBM, Kondisi saluran pada Daerah Irigasi HBM berada dalam klasifikasi rata-rata kerusakan dengan persentase 49,43 %. Sedangkan kondisi bangunan pada Daerah Irigasi HBM 51,57%. Rata-rata kerusakan kondisi fisik tersebut sebesar 50,50%. Jadi D.I HBM Kurang berfungsi dengan baik. Berdasarkan analisis debit Bendung HBM dapat diketahui bahwa debit andalan setelah di tambah curah hujan efektif lebih besar dari debit kebutuhan, dengan demikian kebutuhan air di Daerah Irigasi HBM dapat terpenuhi. Dan menggunakan pola tanam padi-padi-padi.

Kata Kunci : Analisis, Kebutuhan Air Irigasi, Debit dan Aknop

ABSTRACT

Irrigation system aims to realize the use of water in agriculture, which was held in a participatory, integrated, environmentally sound, transparent, accountable and equitable. Management of irrigation systems in a transparent and accountable implies that the management of irrigation systems be open and accountable. Based on existing data, DI.HBM service area is 2,500 hectares. But due to land conversion and the development of the area, so there is a reduced areal extents and of course the addition of rice acreage. HBM weir has two trunks and five secondary channels.


             Based on the analysis of the physical condition of irrigation networks HBM weir, channel conditions at HBM Irrigation Area were classified as average damage to the percentage of 49.43%. While the condition of the building at Irrigation Area HBM 51.57%. The average damage to the physical condition of 50.50%. So D.I HBM Less functioning properly. Based on the analysis of HBM discharge weir can be seen that the discharge mainstay after plus rainfall is greater than the effective discharge requirements, thus the water needs can be met HBM Irrigation Area. And use the cropping pattern of rice-paddy-rice.

 

Keywords: Analysis, Irrigation Water Requirement, Debit and Aknop

References

A. BUKU – BUKU

Anonim. 1986. Standar Perencanaan Irigasi (KP 01).Direktorat Jendral Pengairan Departemen Pekerjaan Umum.

Anonim. 1991. Petunjuk Penilaian Kondisi Jaringan Irigasi. Direktorat Jendral Pengairan Departemen Pekerjaan Umum.

Anwar, “Operasi & Pemeliharaan Irigasiâ€, PT Alfabeta,2011

Budhiono,R.M,â€Kajian Sistem Jaringan Irigasi Rentang pada Saluran Induk Utara Kabupaten Indramayuâ€,(Skripsi)Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon,2011

Haeruddin, “Evaluasi Kinerja Sistem Bendung Walahar di Sungai Ciwaringin Kab. Cirebonâ€, (Skripsi) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, 2012

Joni Alfian, Ade, “Evaluasi Operasi dan Pemeliharaan Bendung Cangkuang Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebonâ€,(Skripsi)Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon,2011

Mangkunegara, ap, “Evaluasi Kinerja SDMâ€, Jakarta, 2000

Suyono, Ir, Kensaku Takeda, “Hidrologi untuk Pengairanâ€,PT. Pradaya Paramita, Jakarta, 1976

Tika, P, “Analisis Dampak O & P pasa Objek Irigasiâ€, PT Bumi Aksara. Jakarta. 2006

Wahyudi,“Definisi Irigasiâ€, Institut Pertanian Bogor, 1987

“Standar Perencanaan Irigasiâ€, Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum, Bandung, 1986

“Pedoman Penulisan Skripsiâ€, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, 2015

B. PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32 /M/PRT/Tahun 2007 tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasaran Wilayah No. 529 / KPTS / M / 2001 tentang Angka Kebutuhan Nyata Operasional dan Pemeliharaan

C. LAIN – LAIN

Dinas PSDAPE Kabupaten Majalengka

Dinas UPTD JI Wilayah Leuwimunding Kabupaten Majalengka

http://www.anneahira.com/pengertian-analisis.htm

http://www.sarjanaku.com/2012pengertian-sistem-menurut paraahli.html

http://www.kamusbesar.com/15055/indonesia

irigasidanbangunanair.blogspot.com

Published

2020-07-18

Citation Check