ANALISIS KINERJA JARINGAN IRIGASI KUMPULKWISTA WILAYAH KABUPATEN CIREBON

Authors

  • Abdur Rahman Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia
  • Saihul Anwar Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/jki.v6i5.3858

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan fungsi Jaringan Irigasi yang dapat berfungsi, mengetahui Intensitas Tanam (IT), keadaan debit, dan kinerja kelembagaan pengelolaan jaringan irigasi Kumpulkwista. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif bersifat deskriptif-induktif.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.Jenis data dibedakan menjadi dua yaitu, data primer dan data sekunder.

Penelitian ini dilakukan di Jaringan Irigasi Kumpulkwista merupakan lokasi kinerja dari UPT PSDA Kumpulkwista yang berada di Desa Gegesik Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. Berdasarkan hasil Analisis Kinerja Jaringan Irigasi diketahui bahwa kondisi dan fungsi jaringan irigasi dari tahun 2006 sampai 2015 mengalami kerusakan dengan prosentasi Saluran Irigasi 15.66% dan Bangunan 46.92%. Intensitas Tanam (IT) dari tahun 2006-2015 rata-rata adalah 190.29%. Debit tersedia (6.227 l/detik), debit andalan (5.404 l/detik) lebih kecil dari debit kebutuhan (7.317  l/detik). Berdasarkan analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja kondisi dan fungsi saluran irigasi ada pada kondisi tidak optimal dengan keadaan rata-rata dibawah 55% (berfungsi kurang baik) sehingga tidak dapat melaksanakan pengaturan air/pelayanan air yang ada. Oleh sebab itu, diperlukan upaya  normalisasi (Peningkatan, Rehabilitasi, Pemeliharaan dan Perawatan) terhadap Jaringan Irigasi  (Saluran dan bangunan irigasi ).

Guna mencapai Intensitas Tanam Maximal (200%) disamping pemenuhan tersediaan debit maka perlu diupayakan inovasi-inovasi / pembaharuan rencana tata tanam dengan pola tata tanam sesuai dengan  kondisi  kemampuan dari Jaringan Irigasi Kumpulkwista. Untuk mengatasi kekurangan air perlu adanya koordinasi dengan daerah-daerah tangkapan air yang ada di Jaringan Irigasi Kumpulkwista, atau mencari sumber - sumber air permukaan lainya atau air tanah yang bisa di eksploitasi untuk menambah kebutuhan/ kekurangan air irigasi sehingga berdampak pada intensitas tanam meningkat.

 

Kata Kunci          : Analisis Kinerja, Irigasi, Intensitas Tanam, dan Debit .

 

ABSTRACT

This research aims to know about the condition and function of irrigation network that can be used, to know about Cropping Intensity (IT), the state of discharge, and institutional performance management Walahar irrigation area. The method used is qualitative descriptive - inductive. The data collection is done by observation, interviews, and documentation. This type of data is divided into two, namely, primary data and secondary data.

This research was conducted in Irrigation Kumpulkwista the performance of UPT PSDA Kumpulkwista in the village Gegesik Subdistrict Gegesik. Based on the results of Performance Evaluation of Irrigation known that the condition and function of irrigation networks from 2006 to 2015 were damaged by the percentage Irrigation 15.66 % and Building 46.92 % . Cropping Intensity (IT) from 2006-2015 average was 190.29 %. Debit provided (6.227 l / sec), debit mainstay (5.404 l / sec) is smaller than the discharge requirements (7.317 l / sec). Based on analysis of these data we can conclude that the performance and function of irrigation channels exist in conditions not optimal with the state average below 55% (to work less well) so it can not carry out regulation of water / water services exist. Therefore, the necessary efforts to normalize (Improvement, Rehabilitation, Care and Maintenance) of the irrigation network (Channel and irrigation).

To achieve Planting Maximal intensity (200%) in addition to the fulfillment of the availability of discharge should be pursued innovations / renewal planting layout plan with the pattern of planting in accordance with the conditions irrigation networks. To overcome the shortage of water is need for coordination with the catchment areas in the irrigation network Kumpulkwista, or find sources of other surface water or groundwater which could be exploited to increase the need / shortage of irrigation water so the impact on increased cropping intensity.

Keywords       : Performance Analysis, Irrigation, Cropping Intensity And Debit.

References

Adi, Gunawan, Drs. K. 2002. Kamus Lengkap Inggris - Indonesia, Indonesia – Inggris. Surabaya: Kartika.

Arif, s.s. 1996. Ketidak sesuaian rancang bangun Jaringan Irigasi di Tingkat Tersier dan akibatnya terhadap pelaksanaan Program Penganekaragaman Tanaman ( Crop Diversification ). Cirebon : Studi kasus di Daerah Irigasi Cikeusik.

Najiyati, Sri. 1993. Sistem Penyaluran Air dalam Dampak petunjuk mengairi tanaman. Jakarta : penebar swadaya

Budhiono, R.M. 2011. Kajian Sistem Jaringan Irigasi Rentang pada Saluran Induk Utara Kabupaten Indramayu. Cirebon : (Skripsi) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

Pusposutardjo,S. 1997. Perbaikan Manajemen Irigasi Untuk Mendukung Usahatani Agroindustri Berkelanjutan. Yogyakarta : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Rachman, B.E. Pasandara dan K.Kariyasa. 2002. Organisasi Irigasi dalam perspektif otonomi Daerah. Jurnal Litbang Pertanian.

Rostaningsih, D dan Sakti, H. 2003. Panduan Sosialisasi Pemberdayaan Petani Pemakai Air ( P3A ) Secara Partisipatif. Semarang : Universitas Dipenogoro.

Pusposutardjo,S. 1997. Perbaikan Manajemen Irigasi Untuk Mendukung Usahatani Agroindustri Berkelanjutan. Yogyakarta : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Sugiyono. 2006 . Metode Penelitian Administrasi. PT Alfabeta

Sumaryanto, Siregar Masdjidin, Hidayat Deri, dan Suryadi. M. 2006. Evaluasi Kinerja Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan Upaya Perbaikanya. Pusat Analisis Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian,

Suyono dan Kensaku Takeda. 1976. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta : PT. Pradaya Paramita

Wahyudi. 1987. Definisi Irigasi. Bogor : Institut Pertanian Bogor

...... 1986. Standar Perencanaan Irigasi. Bandung : Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14 /PRT/M /2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 12 /PRT/M /2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi;

Undang – Undang Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3046 ).

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2105019-kajian-kritis-program-bermutu/

Dinas PSDAP Kabupaten Cirebon

UPT PSDA KUMPULKWISTA

Published

2020-07-20

Citation Check

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6 7 > >>