STRUKTUR TEKS DAN UNSUR KONTEKS ANEKDOT GUS DUR SEBAGAI ALTERNATIF PEMILIHAN BAHAN PEMEBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
DOI:
https://doi.org/10.33603/jt.v3i2.815Keywords:
struktur teks, konteks anekdot Gus Dur dan alternatif pembelajaranAbstract
Teks - termasuk teks anekdot-berperan penting dalam komunikasi lisan, tulisan, maupun multimodal, serta kajian dan penggunaannya di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. Sedangkan konteks, sebagai wahana informasi yang berada di sekitar pemakaian bahasa, konteks mempunyai fungsi yang sangat penting karena semua pemakaiaian bahasa mempunyai konteks. Sementara KH Abdurrahman Wahid, Presiden ke-4 RI (Gus Dur), sebagai Tokoh Nasional dikenal banyak kalangan kerap kali mengungkapkan anekdot yang lucu, mengegelitik skaligus kritis. Maka analisis Analisis Teks dan Konteks Anekdot-anekdot Gus Dur dan Pemanfaatannya untuk Bahan Pembelajaran Membaca Di SMA, ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk pembelajaran teks cerita serta sebagai khazanah dan alternatif dalam pembelajaran teks cerita di SMA.
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana struktur teks yang terdapat dalam anekdot-anekdot Gus Dur? (2) Bagaimana konteks situasi dan konteks sosial-budaya yang terdapat dalam anekdot-anekdot Gus Dur? (3) Bagaimana pemanfaatan hasil analisis teks dan konteks anekdot-anekdot Gus Dur pada pembelajaran membaca mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA?
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan hasil analisis teks anekdot-anekdot Gus Dur. (2) Mendeskripsikan hasil analisis konteks situasi dan konteks sosial-budaya anekdot- anekdot Gus Dur. (3) Mendapatkan gambaran tentang manfaat teks dan konteks anekdot-anekdot Gus Dur untuk Bahan Pembelajaran membaca mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang telah diteliti (Moleong, 2006:11). Menurut Miles (1992:15-16), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.References
Akhadiah dkk (1993). Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Alwi, Hasan, dkk. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai. Pustaka
Arifin, Zaenal. (2010). Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur). Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. (1998). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
------------------------- (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik: Rinekacipta
Artanto, Dedi. (2009). Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat Menggunakan Metode Gerak Mata pada Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. Diambil tanggal 27 Agustus 2010 dari http://etd.eprints.ums.ac.id/5642/1/A310050010.PDF
Azies, Furqanul dan A Chaedar Al-Wasilah (1996). Pengajaran Bahasa Komunikatif: Teori dan Praktik. Bandung: Rosdakarya
Baried, Siti Baroroh dkk (1985). Pengantar Ilmu Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
BSNP. 2013. Implementasi Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Carter, Ronald, et al (2001). Working with Texts: A Core Introduction to language Analysis. London: Routledge.
Clough, N. (1992). Discourse and Social Change. London: Polity Press.
Cummings dan R. Simmons (1986). The Language of Leterature. England: Peogeon Press ltd.
Damono, Sapardi Djoko (1984). Sosiologi sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Depdiknas (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Danandjaja, James. 1997. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain- lain. Jakarta: Pt Pustaka Utama Grafiti.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Eggins, S. (1994). An Introduction to Systematic Functional Linguistik. London: Pinter.
Fadhil, Bahajat. 2007. Tertawa tidak Haram karena Allah dan Rasul Pun Tertawa! Terjemahan oleh Chairul Anwar. 2007. Surakarta: Aulia Press Solo.
Fairclough, N (1995). Discourse and Social Change. Cambridge: Blackwell Publishers
Gerot, L. Dan P. Wignell (1994). Making Sense of Functional Grammar. Sydney: Gerd Stabler.
Halliday, M.A.K. (1978)). Language as Social Semiotic: The Social Interpretation of Language and Meaning. London: Edwrad Arnold
------------------------- (1985), an Introduction to Functional Grammar. London: Edward Arnold.
------------------------- (1994). An Introductin to Functional Grammar. London: Edward Arnold.
Halliday, M.A.K. dan C. M.I.M. Mathiesen (1999). Construing Experience through Meaning: A Language-Eased Approach to Cognition. London: Continuum.
------------------------- (2004), an Introduction to Functional grammar (3rd ed). London: Hodder Education.
Hartono, Bambang (2000). Kajian Wacana Bahasa Indonesia. Semarang : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
Hendarto, Priyo. 1990. Filsafat Humor. Jakarta: Karya Megah
Hoed, B.H. 1994. “Wacana, Teks, dan Kalimatâ€. Dalam Liberty P. Sihombing, dkk. (ed.), Bahasawan Cendekia: Seuntai Karangan untuk Anton M.Moeliono, hlm. 125-135. Jakarta: Intermasa
Husen, Ida Sundari. 2001. “Yang Lucu dalam Lelucon Perancisâ€. Dalam Rahayu Hidayat (Ed.), hlm 348-379. Meretas Ranah Bahasa, Semiotika, dan Budaya. Jogjakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Johnson, Elain. B. 2009. Contextual Teaching Learning. Cetakan ke-8. Bandung: Mizan Utama
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Bahasa Indonesia, Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kemendiknas.
Keraf, Gorys. 1997. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia
----------------- (2000). Komposisi. Ende: Nusa Indah.
----------------- (2010). Argumentasi dan Narasi. Jakarta. Gramedia.
Kholid, A.H.Dan Lilis S. (1997). Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka
Kosasih, Engkos (2013). Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Kurikulum 2013: Instrumen Peningkatan Mutu Pendidikan /Posted Fri, 03/22/2013 - 11:17 by sidiknas (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Republik Indonesia
Kridalaksana, Harimurti. (1993). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Luxemburg, Jan Van (1986). Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.
Majid, Abdul (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Marahimin, Ismail (1994). Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.
Maryanto.2013. Kurikulum "struktur teks" (online), (http://edukasi.kompas.com/read/2013/04/03/ 02291869/kurikulum.struktur.teks, diakses 25 april 2013).
Miles, B.B., dan A.M. Huberman. (1992). Analisa Data Kualitatif. Jakarta: UI Press
Moleong, Lexy, (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Mulyana, Deddy (2005), Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Muthiah, Hani (2012). “Penggunaan Media Teks Dongeng dalam Pembelajaran Menganalisis Teks Anekdot Baik Melalui Lisan maupun Tulisan†(online), (http://hanny-puterifatullah.blogspot.com/2013)
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Tuturan, Sekolah Pascasarjana Pendidikan Bahasa. Universitas Swadaya Gunung Jati as publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Tuturan, Universitas Swadaya Gunung Jati and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Tuturan are the sole responsibility of their respective authors and advertisers.