PENGAJARAN APRESIASI SASTRA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMAHAMAN ARGUMEN TOULMIN

Authors

  • Dede Endang Mascita Universitas Swadaya Gunung Jati, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/jt.v1i2.1099

Keywords:

belajar sastra, berargumentasi, peristiwadalam cerita, sastra dapat mencerdaskan

Abstract

Belajar sastra disekolah tidak hanya bersifat afektif, tetapi juga  memberi ruang untuk belajar secara kognitif. Pembelajaran sastra  tidak hanya diarahkan pada perkembangan emosional pembaca (baca: siswa), tetapi juga pada perkembangan kognisinya. Mereka dilatih mengembangkan daya nalarnya pada saat mengkritisi pertalian peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lainnya. Pembelajaran seperti ini akan mengubah paradigma belajar sastra yang selama ini dianggap sebagai pembelajaran yang hanya untuk hiburan semata. Mitos pembelajaran kecerdasan hanya dimiliki oleh pelajaran yang bersifat eksakta harus segera ditinggalkan.  Oleh karena itu, melalui tulisan ini, penulis uraikan pembelajaran sastra dengan menggunakan model argumen Toulmin.

Author Biography

Dede Endang Mascita, Universitas Swadaya Gunung Jati

Dosen

References

Teeuw. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Toulmin, S.E. 1958. The Uses of Argument. Cambridge, Uk: Cambridge University Press.

Published

2018-04-05

Issue

Section

Artikel

Citation Check

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>